Sukses

Penumpang Menumpuk Saat Pulang, Alur Shuttle Bus Piala Dunia U-17 di Stadion GBT Surabaya Dievaluasi

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Tundjung Iswandaru mengungkapkan, pihaknya telah melakukan evaluasi alur shuttle bus usai laga perdana timnas Indonesia U-17 melawan Ekuador pada laga perdana Piala Dunia U-17 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya.

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Tundjung Iswandaru mengungkapkan, pihaknya telah melakukan evaluasi alur shuttle bus usai laga perdana timnas Indonesia U-17 melawan Ekuador pada laga perdana Piala Dunia U-17 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya.

Tundjung mengatakan, jumlah bus yang disediakan pada pemberangkatan pertama Jumat 10 November, ada 130 unit bus.

"Ratusan bus tersebut, disebar di enam titik penjemputan yang telah disediakan oleh panitia lokal (LOC) Piala Dunia U-17 dan Pemkot Surabaya," ujarnya, Senin (13/11/2023).

Tundjung menyebutkan, pada saat pemberangkatan, bus-bus itu sibuk, silih berganti mengantarkan ribuan penonton menuju ke Stadion GBT. Sebelum waktu maghrib, seluruh bus itu berhasil mengangkut seluruh penonton sampai di area parkiran lapangan A, B, dan C Stadion GBT.

"Nah, setelah pertandingan selesai pada pukul 21.00 WIB, para penonton mulai keluar bersamaan ke area titik penjemputan di stadion untuk bergegas pulang. Bus-bus telah berjajar rapi di area parkir lapangan A, B, dan C," ucapnya.

Tundjung mengatakan, ribuan penonton pun menunggu giliran untuk mendapatkan tumpangan menuju ke titik-titik awal penjemputan pada saat berangkat.

“Kita sudah maksimal ya, memang tidak sebanding antara orang (penumpang) dengan bus. Harapannya, berangkat itu kan bisa beberapa kali antar, nah pulangnya mereka minta segera, bersamaan. Kalau waktu bersamaan kan butuh proses waktu pengangkutan,” kata Tundjung.

Untuk meminimalisir antrean penonton yang ingin segera pulang, Dishub Surabaya pun menambah 30 unit armada bus. Sehingga total bus yang tersedia kemarin malam ada 160 unit. Armada yang ditambahkan yakni, bus Semanggi Suroboyo, Suroboyo Bus, bus sekolah, dan angkutan Wara Wiri.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Waktu Bersamaan Butuh Proses

“Kalau waktunya bersamaan kan butuh proses pengangkutan, orang juga bolak-balik bus tersebut. Memang harus sabar, tadinya sudah kita atur, besok akan kita atur ulang, kita evaluasi lagi seperti apa alurnya. Kita rekayasa lagi, kita atur lagi bagaimana sebaiknya,” ujar Tundjung.

Tundjung mengungkapkan, sejauh ini alur transportasi dan titik drop off (penurunan) penumpang yang telah ditetapkan itu di area parkir lapangan A, B, dan C Stadion GBT.

Menurutnya, selama proses pemberangkatan penonton di 6 titik penjemputan tidak ada masalah, namun pada saat kepulangan beberapa penonton tidak sabar untuk segera pulang.

Dia memastikan, para penonton yang hadir dalam pembukaan Piala Dunia U-17 kemarin malam terangkut seluruhnya. Dari selesai pertandingan pada pukul 21.00 WIB hingga 23.00 WIB, para penonton sudah terangkut semuanya.

3 dari 3 halaman

Terangkut dalam Dua Jam

“Hanya dua jam sudah clear semuanya. Pada awalnya pemberangkatan oke lah, masing-masing sudah rapi. Nah, pada kepulangan awal mereka masih pada jalurnya, tetapi di rit kedua, saat balik nggak sabar mau naik di tengah, nggak sabar untuk masuk ke tempatnya dulu. Pada intinya butuh kerjasama dengan semuanya,” ungkapnya.

Pada pertandingan berikutnya, Tundjung mengimbau kepada para penonton untuk tertib menunggu bus sesuai di titik penjemputan. Tujuannya untuk menghindari adanya antrean panjang.

“Kemarin sudah kami imbau untuk naiknya di dalam. Memang kita sadari kemarin tidak sebanding (jumlah bus), tetapi sudah kita buatkan shelternya, maksudnya kan biar masuk shelter dulu baru naik,” imbaunya.

Agar tidak terjadi penumpukan lagi pada Senin (13/11/2023) mendatang, dia akan melakukan evaluasi untuk menyiapkan alur shuttle bus.

Dia berharap, setelah dilakukan evaluasi tidak akan ada lagi penumpang yang berebut atau menunggu lama di titik penjemputan.

“Saya evaluasi untuk persiapan hari senin, seperti apa modelnya," ujar Tundjung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.