Liputan6.com, Banyuwangi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menyalurkan insentif bagi 14.119 guru ngaji se-Kabupaten dengan nilai total Rp 9,8 miliar. Insentif ini diberikan pemkab kepada guru ngaji sejak 2011.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fietiadani mengatakan insentif guru ngaji merupakan bentuk apresiasi dan terima kasih pemerintah daerah, atas kontribusi para guru ngaji pada dunia pendidikan.
“Para guru ngaji ini sangat berperan dalam mendidik akhlak dan moral anak-anak, sangat berperan besar dalam pembentukan karakter yang baik,” ujar Ipuk di Banyuwangi, Sabtu (18/11/2023).
Advertisement
Masing- masing guru ngaji menerima insentif sebesar Rp700 ribu. Kata Ipuk meski jumlahnya tidak seberapa, namun hal ini sebagai salah satu cara memberikan apresiasi terhadap guru ngaji.
”Memang tidak seberapa, tapi ini adalah salah satu cara kami mengapresiasi peran para guru ngaji," kata Ipuk.
Ditambahkan Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Yusdi Irawan, penerima insentif guru ngaji terus mengalami mengalami peningkatan. Pada 2021 sebanyak 12.373 guru ngaji, pada 2022 menjadi 13.489, dan tahun 2013 ini 14.119.
"Guru ngaji yang mendapatkan insentif adalah guru ngaji yang mengasuh minimal 10 anak didik. Penerimaannya kami lakukan secara nontunai," kata Yusdi.
Sementara itu, Ketua DPRD Banyuwangi I Made Cahyana Negara mendukung APBD dialokasikan untuk insentif guru ngaji. Sebab guru ngaji kata dia, berperan besar untuk mendidik genarasi bangksa.
“Guru ngaji itu sangat berperan besar untuk mendidik calon penersu bangs akita ini, jadi kami mendukung melalui APBD,” kata Made.
Tahun 2024 Dianggarkan Lagi
Made menambahkan, karena insentif guru ngaji ini program yang sangat bermanfaat, maka pihaknya akan menggarkan kembali insentif tersebut pada APBD tahun 2024 akan datang.
“Pastinya program ini harus dilanjutkan karena program sangat bagus dan bermanfaat,” pungkasnya.
Advertisement