Liputan6.com, Surabaya - Hari Guru Nasional rutin diperingati setiap tanggal 25 November. Perayaan hari guru selalu diperingati dengan meriah. Namun hal itu tidak berbanding lurus dengan kesejahteraan guru yang masih minim.
Fakta itu membuat M uhammad Fawait, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim prihatin. Ia berharap ada perbaikan nasib guru. Menurutnya, kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh para guru.
"Contohnya Jepang, pasca mereka hancur karena kalah perang dunia ke-2 yang pertama mereka lakukan adalah mengumpulkan para guru yang masih tersisa. Sekarang terbukti, Jepang maju karena peran guru," kata pria yang akrab disapa Gus Fawait itu, Minggu (26/11/2023).
Advertisement
Politikus muda Gerindra ini mendorong adanya perbaikan kesejahteraan guru. Terutama guru di lembaga swasta dan pesantren. Saat ini masih banyak guru honorer di lembaga pendidikan swasta yang penghasilannya hanya Rp200.000 sampai Rp300.000 per bulan.
Kondisi ini berbeda dengan kondisi guru di sekolah negeri atau mereka berstatus aparatur sipil negara (ASN). Guru ASN kesejahteraan sudah cukup baik.
"Saya memberi perhatian kepada guru honorer di lembaga pendidikan swasta yang penghasilannya masih sangat minim. Termasuk guru di lembaga pesantren yang ada di pelosok desa dan pinggir perkebunan. Padahal, pesantren sudah berperan memberikan pendidikan jauh sebelum republik ini berdiri," tandas alumnus S2 UGM Jogja ini.
Dia mengungkapkan, pasangan Prabowo - Gibran juga memiliki perhatian yang tinggi tentang dunia pendidikan. Hal itu dibuktikan dengan program pemberian makanan bergizi dan susu kepada siswa di sekolah dan pesantren.
Menurutnya, dengan asupan gizi yang baik akan membuat anak sehat. Dengan begitu akan mudah menerima pelajaran yang diberikan oleh guru.
"Di negara maju, sekolah memberikan makanan bergizi dan susu kepada siswa. Pak Prabowo punya komitmen yang sama," pungkasnya.
Â