Liputan6.com, Kota Malang - Hujan deras yang mengguyur Kota Malang menyebabkan tembok penahan air di Perumahan Sigura-gura Residence jebol.
Penjabat (Pj) Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyebutkan, pihaknya telah menghimpun berbagai laporan terkait dengan kronologi ambrolnya tembok penahan tersebut.
Dari laporan yang diterimanya, hujan deras yang terjadi sejak Sabtu (25/11/2023) siang tersebut membuat tanah tergerus air sehingga menyebabkan tembok di pinggir aliran sungai tidak mampu menahan tekanan laju air.
Advertisement
“Dari laporan tadi kan kita telusuri kronologinya, memang setiap kali hujan sebelumnya tidak pernah setinggi ini. Tapi yang kemarin memang hujannya luar biasa sekali,” ujar Wahyu, Senin (27/11/2023).
Saat meninjau konstruksi tembok penahan air tersebut, Wahyu mendapati adanya saluran drainase yang berada di bawah bangunan rumah warga. Terkait dengan hal tersebut, ia menyebutkan bahwa tidak diperbolehkan adanya bangunan yang didirikan di atas drainase. Maka dari itu Ia memastikan akan melakukan pengecekan lebih lanjut terhadap pengembang.
“Baru ketahuan juga di bawah sini ada saluran drainase dari pengembang. Nah ini yang nanti akan kita cek PSU, site plan dan sertifikatnya,” terangnya lagi.
Wahyu juga telah meminta Lurah dan Camat yang wilayahnya terdampak banjir kemarin untuk bisa menginventarisir kebutuhan warga. Lebih lanjut Wahyu mengungkapkan pihaknya akan langsung mengadakan rapat koordinasi dengan perangkat daerah terkait guna melakukan penanganan lebih lanjut terkait dengan kejadian banjir ini.
“Setelah ini saya akan rapat di Balai Kota Malang. Kita akan cek dengan dinas terkait supaya segera ada penanganan lebih lanjut,” tukasnya.
Selain meninjau titik lokasi di Sigura-gura Residence, Wahyu bersama pihak terkait juga melakukan peninjauan ke beberapa lokasi terdampak banjir lainnya yaitu Kampung Putih serta di wilayah Karangbesuki.
Ketinggian Air Sempat mencapai 2 Meter
Hujan deras terjadi di wilayah Kota Malang, menyebabkan sejumlah titik di wilayah tersebut mengalami banjir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang Prayitno, mengatakan bahwa salah satu titik banjir dengan ketinggian air hingga dua meter terjadi di Perumahan Sigura-gura Residence di wilayah Kelurahan Karangbesuki, Kecamatan Sukun.
"Saya berada di lokasi yang tadi sempat mengalami banjir setinggi dua meter, di wilayah Karangbesuki," katanya.
Prayitno menjelaskan, tim BPBD Kota Malang langsung diterjunkan ke lokasi tersebut untuk memastikan kondisi tidak membahayakan bagi warga, khususnya kelompok rentan seperti para lanjut usia anak-anak dan penyandang disabilitas.
Menurut dia, kondisi saat ini air sudah surut dan tidak ada laporan terkait korban dari bencana banjir yang disebabkan oleh hujan dengan intensitas tinggi tersebut. Namun, BPBD Kota Malang mencatat ada sejumlah kerusakan, khususnya di wilayah Kelurahan Karangbesuki.
"Tidak ada laporan korban akibat banjir, yang masuk hanya kerusakan seperti jalan paving, tembok sungai roboh. Itu saja, kerusakan teknis pada konstruksi. Banjir juga merendam sejumlah rumah di lokasi tersebut," katanya.
Advertisement
Tidak Ada Korban Jiwa
Ia menambahkan, titik lain yang dilaporkan mengalami banjir adalah di sejumlah titik di wilayah Kecamatan Klojen dan Kecamatan Lowokwaru. Di wilayah Kecamatan Klojen, dilaporkan tembok rumah roboh dan menyebabkan kerusakan.
Namun ia memastikan saat ini kondisi banjir sudah surut seiring hujan yang mereda dan tidak ada korban jiwa akibat bencana yang dipicu hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi kurang lebih selama satu jam sejak pukul 14.00 WIB.
"Tidak ada korban jiwa. Sekarang mulai proses pembersihan rumah akibat adanya lumpur," katanya.
Banjir terjadi pada sejumlah titik di wilayah Kota Malang seperti di wilayah Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Jalan MT Haryono, Simpang Gajayana, Jalan Mayjen Pandjaitan, Jalan Galunggung, Jalan Soekarno Hatta dan Kampung Kayutangan Heritage.
Selain itu, banjir yang dipicu hujan dengan intensitas tinggi tersebut juga terjadi di Jalan Veteran, hingga membuat lantai dasar salah satu pusat perbelanjaan yang ada di kawasan tersebut tergenang.