Sukses

Anggaran Habis, BPBD Situbondo Hentikan Suplai Air Bersih ke Daerah Kekeringan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo, menghentikan pengiriman air ke sejumlah daerah terdampak kekurangan air bersih.

Liputan6.com, Situbondo - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo menghentikan pengiriman air ke sejumlah daerah terdampak kekurangan air bersih.

Menurut Kepala BPBD Situbondo Sruwi Hartanto, penghentian pengiriman air bersih ini ada sejumlah faktor, diantaranya karena wialayah terdampak kekeringan sudah mulai turun hujan. Selain itu anggaran untuk droping air bersih sudah habis.

Kata dia, penghentian droping air bersih itu dilakukan sejak 22 November lalu, karena  pemerintahan desa terdampak tidak mengajukan permohonan untuk distribusi air bersih.

“Setelah tidak ada permohonn pendistribusian air bersih dari pemerintahan desa terdampak kita hentikan, selain itu juga karena anggaran untuk kegiatan pendistribusian air bersih juga habis,” ujarnya, Selasa (28/11/2023).

kata Sruwi, BPBD siap mendistribusikan air bersih kembali ke wilayah terdampak kekeringan jika pemerintah desa berkirim surat permohonan pengiriman air.

Ia menyebutkan sejak Mei hingga November 2023, pemerintah daerah setempat telah mengeluarkan anggaran untuk distribusi air bersih ke sejumlah wilayah terdampak kekeringan mencapai Rp200 juta.

“Tiga bulan sebelumnya rata- rata pendistribusian air ke sejumlah wilayah terdampak menghabiskan anggaran lebih dari Rp20 juta per bulan, tapi setelah itu per bulan lebih dari Rp20 juta,” tambahnya.

Kata Sruwi, jika dalam beberapa hari ke depan masih ada desa yang mengajukan permohonan pengiriman air bersih akan ditindak lanjuti, dan BPBD Situbondo juga segera mengajukan biaya tak terduga atau BTT.

“Selama ini sumber mata iar yang mati atau berkurang saat musim kemarau, saat ini sudah kembali normal, seiring turunya hujan di sebagian wilayah,”pungkasnya.