Sukses

Jasad dengan Pisau Tertancap di Mulut Gegerkan Warga Gresik, Polisi Minta Doa Selidiki Kasus

Temuan jasad menggegerkan warga Desa Pranti, Menganti, Gresik. Jasad yang diketahui adalah AS (30) tewas dengan kondisi pisau tertancap di mulut.

Liputan6.com, Gresik - Temuan jasad menggegerkan warga Desa Pranti, Menganti, Gresik. Jasad yang diketahui adalah AS (30) tewas dengan kondisi pisau tertancap di mulut.

"Kami menerima laporan tersebut sekitar pukul 01.30 WIB, Selasa 28 November dini hari kemarin," ujar Kasat Reskrim Polres Gresik, Ajun Komisaris Polisi Aldhino Prima Wardhan, Rabu (29/11/2023).

Selanjutnya, kata Aldhino, pada pukul 09.00 WIB, jasad korban dievakuasi dan langsung dibawa ke RSUD Ibnu Sina Gresik untuk diautopsi.

"Berdasarkan hasil autopsi sementara, korban diperkirakan mengembuskan napas terakhir 18 jam sebelum dievakuasi," ucapnya.

Hasil lainnya, lanjut Aldhino, korban diduga meninggal karena mengalami pendarahan di bagian kepala.

"Bagian kepala korban ada luka akibat benda tumpul,” ujarnya.

Aldhino menceritakan, korban sehari-hari bekerja sebagai cleaning service di sebuah rumah sakit di Gresik. Dia tinggal seorang diri di sebuah rumah di Desa Pranti, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik.

Aldhino melanjutkan, mayat korban pertama kali ditemukan oleh kakak kandungnya yang datang ke tempat tinggalnya karena korban tak kunjung merespons saat dihubungi.

"Ketika sampai di rumah korban, kakaknya melihat korban sudah tak bernyawa dengan kondisi mengenaskan seperti itu," ucap Aldhino.

Dikonfirmasi mengenai pisau dapur tertancap di mulut korban saat masih hidup atau meninggal dunia, Aldhino belum bisa menjelaskan hal tersebut.

Yang jelas, kata Aldhino, selain pisau dapur, di dekat jasad korban ditemukan barang bukti palu dan batu paving.

"Sepeda motor korban juga tidak ada," ujarnya.

 

2 dari 2 halaman

Polisi Minta Keterangan Saksi

Aldhino mengaku pihaknya juga belum bisa menyimpulkan motif dari dugaan pembunuhan tersebut. yang jelas, penyelidik sudah meminta keterangan tiga orang, yakni adik dan kakak korban, serta tetangga korban.

“Mohon doa kepada masyarakat semua agar kasus ini bisa segera terungkap semuanya,” ucapnya.

Aldhino menegaskan, uji laboratorium forensik juga dilakukan untuk membuat kasus itu terang-benderang.

“Kami juga masih melakukan pendalaman barang bukti berupa sepeda motor korban yang hilang, karena dari keterangan tetangga, korban AS ini memiliki sepeda motor. Namun, saat di lokasi kejadian sepeda motor tidak ada," ujarnya.