Sukses

Vidi Galenso Syarief Terpilih Kembali Jadi Ketua Umum Perhimpunan Alumni Jerman

Vidi Galenso adalah ketua umum PAJ periode 2020-2023. Ia merupakan calon incumbent (petahana). Dia menyisihkan lima kandidat ketua umum PAJ lainnya, yakni Achmad Fajar Hendarman, Marianti A. Manggau, Imelda Caroline Sekeon, Zulfahmy Buyung Darwis, Don Haidy Abel.

Liputan6.com, Jakarta - Vidi Galenso Syarief terpilih kembali menjadi ketua umum Perhimpunan Alumni Jerman (PAJ) dalam kongres X. Dalam kongres yang digelar hybrid, pada 3-4 Desember 2023.

Vidi Galenso adalah ketua umum PAJ periode 2020-2023. Ia merupakan calon incumbent (petahana). Dia menyisihkan lima kandidat ketua umum PAJ lainnya, yakni Achmad Fajar Hendarman, Marianti A. Manggau, Imelda Caroline Sekeon, Zulfahmy Buyung Darwis, Don Haidy Abel.

Namun, dalam perjalanan, dua kandidat menyatakan mundur yaitu Imelda dan Zulfahmy Buyung. Tinggal empat kandidat yang berkompetisi.

Dalam kongres tersebut, Vidi menang telak dengan memperoleh suara mayoritas. Dari 20 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) yang ada di Indonesia, 12 suara mengikuti Kongres X PAJ. Dan, dinyatakan sah karena sudah mencapai 50 persen plus 1.

Vidi Galenso sendiri menyatakan siap menerima amanah kembali untuk memimpin PAJ Nasional periode 2023-2028.

"Kita mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena Kongres berjalan lancar, aman dan tidak bermasalah. Dan, Alhamdulillah, saya kemarin mendapat suara mayoritas. Saya Insya Allah siap menerima amanah," ucap Vidi dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 6 Desember 2023.

Ia bertekat mewujudkan tema besar Kongres X. Yaitu Bersama PAJ Nasional Menuju Indonesia Emas 2045.

"Ada satu variabel penting dalam kongres kali ini, yaitu PAJ Nasional. Yang sebelumnya, teman-teman kita di daerah-daerah belum berbadan hukum dan mempunyai kepengurusan," tukasnya.

PAJ Nasional, kata Vidi, akan mempunyai kepengurusan DPD se-Indonesia.

"Alhamdulillah, sudah ada 20 DPD dari 38 provinsi se-Indonesia. Dan ini, juga merupakan amanah dari Kongres IX PAJ," sebutnya.

Kemudian, lanjut Vidi, satu variabel lagi yang diatur dalam AD/ART yaitu tentang sistem pemilihan ketua umum. "Sekarang tidak lagi one man, one vote. Tetapi, 1 DPD, 1 suara. Ke depannya, PAJ membuka peluang bekerja sama dengan organisasi alumni Jerman lainnya yang sudah berbadan hukum sendiri sebagai organisasi otonom yang ketua umumnya akan mendapatkan hak suara di kongres berikutnya," jelas Vidi.

2 dari 2 halaman

Berkontribusi untuk Bangsa dan Negara

Ditegaskan Vidi, sesuai visi misinya pada 2020, ia ingin PAJ dapat berkontribusi untuk bangsa dan negara.

"Para anggota PAJ, dengan ilmu pengetahuan yang didapat di Jerman diharapkan dapat membantu pemerintah membuka lapangan kerja sekaligus menjadikan profit center-profit center untuk menghidupkan roda organisasi. Kita berdayakan secara moral dan material," tandasnya.

Terpenting, ia mempunyai mimpi sesuai impian "the founding fathers" PAJ yaitu Almarhum BJ Habibie kembali ke jalan yang benar.

PAJ nasional akan menjadi organisasi terbuka. "Seperti visi misi saya yang dulu bahwa PAJ adalah sebagai lembaga "think tank" (wadah pemikir) untuk bangsa ini. Yang tentu, bangsa ini bangsa yang besar yang memerlukan banyak pemikiran positif, bukan rebutan organisasi," cetusnya.

Â