Liputan6.com, Gresik - Polisi menangkap tiga orang penadah barang milik AN, korban perampokan dan pembunuhan yang ditemukan tewas dengan kondisi mulut tertancap pisau dapur di Desa Pranti, Menganti, Gresik.
Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan mengungkapkan, pihaknya mengamankan dua orang inisial AH warga Semarang dan JD asal Demak, mereka selaku penadah sepeda motor korban.
Baca Juga
"Kami menangkap dua orang penadah ini di Semarang. Barang bukti sepeda motor milik korban dijual ke AS selanjutnya dijual lagi ke JD. Motor korban dijual Rp 10 juta rupiah di Demak," ujarnya, Rabu (6/12/2023).
Advertisement
Aldhino mengatakan, sedangkan satu orang lainnya yaitu AR warga Rembang, Jawa Tengah, yang diringkus di wilayah setempat.
"Yang bersangkutan merupakan penadah handphone milik korban, yang dibeli dengan harga 600 ribu rupiah," ucapnya.
Aldhino menjelaskan, penangkapan ketiga orang penadah ini merupakan hasil dari pengembangan dua orang pelaku pembunuhan yaitu HP (23) dan IR (30) yang terlebih dahulu diringkus.
"Setelah dua pelaku perampokan kami tangkap, kami melakukan pengembangan dan kami amankan para penadah beserta barang buktinya di Jawa Tengah," ujarnya.
Aldhino menegaskan, dengan terungkapnya kasus pembunuhan dan perampokan ini, total tersangka yang berhasil ditangkap adalah lima orang.
"Total ada lima tersangka yang diamankan. Dua pelaku perampokan dan tiga penadah barang bukti hasil curian," ucapnya.
Diketahui, Aldhino sebelumnya membenarkan, pihaknya telah menangkap dua pelaku pembunuhan AS (30) warga Dusun Glundung, Desa Pranti, Kecamatan Menganti.
"Kedua pelaku yaitu HP (23) asal Kecamatan Cerme, dan IR (30) asal Palembang, Sumatera Selatan," ujar Aldhino, Senin (4/12/2023).
Aldhino mengungkapkan, motif pembunuhan tersebut disertai dengan perampokan sepeda motor dan Handphone milik korban.
"Kami lebih dulu menangkap IR di Tegal Jawa Tengah, lalu menangkap pelaku HP di rumahnya, di Kecamatan Cerme,” ucapnya.
Aldhino menegaskan, kasus pembunuhan tersebut bukan motif asmara melainkan perampokan. Kini, lanjutnya, pihaknya masih memburu para penadah barang milik korban yang sudah dijual oleh pelaku.
“Kami masih memburu pelaku penadah perampokan. Termasuk barang korban yang dicuri, sepeda motor Honda PCX warna navy dan Handphone merek Samsung,” ujarnya.
Tewas dengan Mulut Tertancap Pisau
Polisi menerima laporan mengenai adanya temuan mayat di Desa Pranti, Menganti, Gresik, berinisial AS (30) tewas dengan kondisi mulut tertancap pisau dapur pada Selasa 28 November dini hari.
Jasad korban dievakuasi dan langsung dibawa ke RSUD Ibnu Sina Gresik untuk diotopsi.
"Berdasarkan hasil autopsi sementara, korban diperkirakan mengembuskan napas terakhir 18 jam sebelum dievakuasi," ucapnya.
Hasil lainnya, lanjut Aldhino, korban diduga meninggal karena mengalami pendarahan di bagian kepala. “Bagian kepala korban ada luka akibat benda tumpul,” ujarnya.
Aldhino menceritakan, korban sehari-hari bekerja sebagai cleaning service di sebuah rumah sakit di Gresik. Dia tinggal seorang diri di sebuah rumah di Desa Pranti, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik.
Aldhino melanjutkan, mayat korban pertama kali ditemukan oleh kakak kandungnya yang datang ke tempat tinggalnya karena korban tak kunjung merespons saat dihubungi.
"Ketika sampai dirumah korban, kakaknya melihat korban sudah tak bernyawa dengan kondisi mengenaskan seperti itu," ucap Aldhino.
Advertisement