Liputan6.com, Tuban - Beredar video seorang pekerja sedot Water Closed (WC) nekat membuang limbah kotoran manusia atau tinja di depan rumah tetangganya di Desa Banyuurip, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban.
Video tersebut jadi viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Instagram @terang _media.
Baca Juga
Video berdurasi 21 detik ini memperlihatkan aliran kotoran tinja warna kehitaman keruh yang sengaja dibuang dari atas kemudian mengalir ke bawah di depan rumah tentangganya.
Advertisement
Aksi buang tinja itu diduga adanya perseteruan antara kedua tetangga yang sudah terjadi lama. Namun, setelah kejadian tersebut akhirnya mereka berdua sepakat untuk berdamai usai dimediasi pihak kepolisian di balai desa setempat.
“Tadi sudah dipertemukan di balai desa, dan mereka sepakat untuk berdamai dan saling memaafkan satu sama lainnya,” kata Kapolsek Senori Tuban Kompol Ali Khanafi, Rabu (6/12/2023).
Berdasarkan informasi, kejadian tersebut bermula ketika Martono (47), yang berprofesi sebagai petani dan memiliki jasa layanan sedot WC. Ia pun memiliki penampungan kotoran tinja di halaman rumahnya.
Setiap harinya, kotoran tinja itu di tandon di penampungan galian tanah di halaman rumahnya. Tujuannya digunakan sebagai pupuk pertanian jika kotoran tinja ini sudah kering.
“Kalau sudah kering digunakan untuk pupuk,” ungkap Kompol Ali Khanafi.
Kondisi Martono sendiri bertetangga dengan Sumasri (57). Selama bertentanggan, mereka berdua diduga menyimpan benih-benih ketidaksukaan karena kadang bersitegang terkait masalah sepele.
Ketegangan memuncak ketika Sumarno kembali melalukan aktivitas seperti biasanya. Yakni truk berisi limbah kotoran tinja di taruh ke dalam penampungan miliknya.
Tak lama berselang, tempat penampungan tersebut penuh, dan pemiliknya diduga sengaja tidak mematikan selang truk yang berisi tinja tersebut. Imbasnya, kotoran manusia ini meluber karena posisi rumah Martono lebih tinggi sehingga mengenai tetangganya.
“Kejadian sudah terjadi tanggal 28 November 2023 kemarin, dan langsung di damaikan oleh perangkat desa saat itu,” terang Kapolsek Senori, Polres Tuban ini.
Viral di Media Sosial
Namun, video luberan kotoran manusia itu jadi viral setelah di posting di media sosial. Setelah viral, pihak kepolisian dan perangkat desa kembali memediasi mereka berdua dan bersepakat untuk berdamai.
“Saat itu sudah klir, dan tidak ada masalah. Pak Martono sudah minta maaf dan membersihkan tinja itu. Tadi, kita pertegas lagi secara bersamaan-sama karena ada yang posting di media sosial,” beber Kompol Ali Khanafi.
Lebih lanjut, ia menegaskan hasil mediasi tadi menyepakati jika kedepannya Martono tidak akan menaruh tinja di depan rumahnya lagi. Nanti ada tempat lain jika tinja ini akan di jadikan pupuk oleh Martono.
“Bu Sri (Sumasri) juga telah memanfaatkan. Ke depannya mereka berdua ingin menjalin kekeluargaan yang baik,” pungkasnya.
Advertisement