Liputan6.com, Banyuwangi - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Banyuwangi telah melakukan upaya rintisan digitalisasi kependudukan sejak setahun terakhir.
“Hingga saat ini sudah sekitar 9 persen. Target hingga akhir tahun adalah 10 persen dari seluruh e-KTP penduduk di Banyuwangi,” ungkap Kepala Dispendukcapil Banyuwangi, Juang Pribadi, Selasa (12/12/2023).
Juang tak memungkiri bahwa target yang ditetapkan terbilang kecil jika dibandingkan Kota Surabaya yang notabene banyak ditinggali oleh milenial dan memasang target hingga 50 persen.
Advertisement
Namun, pencapaian digitalisasi kependudukan Banyuwangi hingga saat ini merupakan yang paling tinggi untuk kategori Kabupaten di Jawa Timur.
“Butuh waktu, namun meski dengan kendala yang ada, kami terus berupaya melakukan sosialisasi,” katanya.
Kendala yang dihadapi Dispendukcapil Banyuwangi antara lain kendala penggunaan ponsel pintar yang digunakan, kuota atau bahkan jaringan.
Ke depan, Dispendukcapil akan terus menggelar sosialisasi ke berbagai event, selain itu masyarakat juga dapat langsung mengunjungi mall pelayanan publik Banyuwangi untuk aktivasi.
Juang mengingatkan masyarakat untuk segera beralih ke IKD (Identitas Kependudukan Digital) yang sangat berguna dan memudahkan, termasuk dalam kepengurusan perbankan dan BPJS yang tak lagi membutuhkan berkas fotocopi.
Selain itu, karena digitalisasi mulai digiatkan, pengadaan blanko untuk KTP juga mulai terbatas.
"Saya harap masyarakat segera mengunduh aplikasinya karena sekarang arahnya digitalisasi sehingga masyarakat bisa mudah untuk mengurus apapun yang berkaitan dengan identitas kependudukan,” tandasnya.
Hampir Seluruh Masyarakat Banyuwangi Ber e-KTP
Kata Djuang, saat ini, dari 1,3 juta warga Banyuwangi hampir seluruh warga wajib e-KTP sudah mempunyai KTP elektronik. Itu artinya Masyarakat yang sudah ber KTP bisa langsung mengurus IKD dengan menggunakan handphone android.
“Hampir seluruhnya warga Banyuwangi ber KTP Elektronik, bagi yang mempunyai HP android akan kita jemput bolah untuk mengakses IKD, dengan cara mengadakan pelayanan di setiap kegiatan di tingkat kecamatan, kelurahan dan Desa di seluruh Banyuwangi,” tutur Djuang.
Advertisement