Sukses

SBY: Beritahu Saya Kalau Ada yang Mengganggu Suara Demokrat

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menginstruksikan seluruh kader agar berani melaporkan gangguan yang berpotensi mengganggu suara Demokrat pada Pemilu 2024.

Liputan6.com, Surabaya - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menginstruksikan seluruh kader agar berani melaporkan gangguan yang berpotensi mengganggu suara Demokrat pada Pemilu 2024.

"Kalau ada yang nakal-nakal beritahu pimpinan cabang, pimpinan daerah, beritahu Ketum AHY beritahu saya kalau ada yang mengganggu suara Demokrat," kata SBY melalui keterangan resmi yang diterima di Surabaya, Selasa.

SBY menyebut pengamanan suara adalah hal wajib yang harus dilakukan, terutama para saksi di setiap tempat pemungutan suara (TPS).

Karena itu seluruh tahapan, mulai pemungutan sampai penghitungan harus dipantau secara jeli oleh para saksi.

"Di sini peran saksi sangat penting maka amankan suara, jangan tercecer bahkan satu suara jangan hilang jangan ada yang terbang, tidak diambil oleh siapapun," ucapnya.

Selain itu, SBY mengatakan hasil maksimal di Pemilu 2024 merupakan kado istimewa dari para kader kepada dirinya.

"Saya tunggu hadiah dari para kader, yaitu kenaikan suara dan persentase perolehan kursi di kota dan Kabupaten Kediri meningkat," ucap dia.

Sebelumnya, SBY mengatakan, dirinya perlu turun gunung pada Pemilu 2024. Langkah ini untuk menggalang dukungan partai agar mendapatkan tambahan suara.

Terutama menggalang dukungan partai di Jawa Tengah yang notabene menjadi basis massa PDI Perjuangan.

 

2 dari 2 halaman

Terpanggil Turun Gunung

SBY mengatakan, meskipun sudah tidak aktif di partai secara keseharian, karena Demokrat sudah memiliki Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY sebagai ketua umum, ia merasa terpanggil untuk turun gunung. Mengingat kondisi politik saat ini cukup mengkhawatirkan.

SBY kemudian mengibaratkan Pemilu 2024 sebagai perang Bharatayudha. Bharatayudha dikenal sebagai perang besar antara keluarga Pandawa melawan Kurawa.

"Sekarang ini kan kalau Demokrat ya, sudah punya panglima yang baru, ketua umum yang baru maksud saya AHY. Kalau pewayangan kan Arjuna, yang memimpin kompetisi pemilu ini kan ketua umum, Arjuna. Saya kan sudah pensiun dari politik sehari-hari. Tapi turun gunung sekarang seperti Krisna,"

ujar SBY seusai safari politik di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Jumat (1/12).

"Turun gunung saat Bharatayudha meskipun Bharatayudha bukan saling menghancurkan, kompetisi lah," sambungnya.