Sukses

Skrining Elsimil, 15,3 Persen Calon Pengantin di Kota Batu Berisiko Lahirkan Bayi Stunting

Hasto mengungkapkan data calon pengantin di Kota Batu yang tercatat hingga 30 November 2023, sebanyak 1.316. Berdasarkan data yang sudah mengisi aplikasi Elsimil (elektronik siap nikah dan siap hamil) sebanyak 118 calon pengantin.

Liputan6.com, Kota Batu - Sedikitnya 18 dari 118 atau 15,3 persen calon pengantin di Kota Batu, Jawa Timur, berisiko melahirkan bayi stunting.

Hal tersebut diungkap Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo pada acara Internalisasi Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan sosialisasi Percepatan Penurunan Stunting bagi Kader KB dan Tim Pendamping Keluarga di Kota Batu, pada Jumat (15/12/2023).

Hasto mengungkapkan data calon pengantin di Kota Batu yang tercatat hingga 30 November 2023, sebanyak 1.316. Berdasarkan data yang sudah mengisi aplikasi Elsimil (elektronik siap nikah dan siap hamil) sebanyak 118 calon pengantin.

"Jadi Kementerian Agama melalui KUA ada kerja sama, kalau yang mau menikah mengisi Elsimil untuk skrining dulu. Ternyata dari 118 itu ada yang masih lingkar lengannya kurang dari 23,5 sentimeter sebanyak 15.3%, yang anemia di situ ada 7.6%, yang terlalu muda kurang dari 20 tahun ada 13.6%. Jadi nanti yang kurang-kurang itu kemudian didampingi biar sebelum hamil sehat dulu dan menunda kehamilan," katanya.

Kemudian agar anak tidak stunting jaraknya diatur. Menurut Hasto, jarak melahirkan yang benar 36 bulan menurut WHO, tetapi bisa diterjemahkan itu ya 3 tahun.

"Dalam Alquran kan kata para ulama kalau saya salah mohon diluruskan, 30 bulan. Nah ini clear ya, jadi jaraknya diatur dengan baik," ujar Hasto.

Hasto berpesan mengonsumsi asam folat dan vitamin D, sangat baik untuk ibu hamil. Sedangkan untuk bapak-bapak diminta mengurangi konsumsi rokok.

"Sperma dibentuk 75 hari sebelum bulan madu, nah ini penting sekali. Allah itu menciptakan diameter panggul itu 10 senti, Allah ciptakan kalau umurnya sudah 20 tahun. Tapi kalau umurnya 16 tahun nikah, kalau kurang dari 16 tahun, apalagi ya, masih belasan tahun itu panggulnya belum 10 senti. Sementara Allah menciptakan diameter panggul itu 9,8-9,9,. Jadi pas sekali Allah ciptakan itu, kalau kita kawin umurnya 16 tahun, panggulnya belum 10 senti, kemudian bayinya mau lewat, macet. Sehingga terjadilah kematian ibu, kematian bayi karena masih terlalu muda," papar Hasto.

 

2 dari 2 halaman

Krisdayanti Berikan Dukungan

Anggota Komisi IX DPR RI Krisdayanti yang hadir pada acara tersebut menyatakan, dirinya sangat menyambut baik apa yang pernah dikemukakan oleh Kepala BKKBN, agar utamakan kesiapan finansial sebelum berumah tangga.

"Saya selalu ingat Pak Hasto, daripada buat heboh-heboh pre-wedding, mendingan kita siapkan kesehatannya dan untuk pengelolaan keluarga bagaimana mereka mempersiapkan finansial yang baik untuk keluarga anak-anak," ucapnya.

Dia setuju acara pernikahan dibikin yang lebih intim, keluarga enggak usah mewah-mewah sederhana, tapi anak-anak bisa punya tabungan," ucap Krisdayanti.

"Jadi apalagi kalau kita bicara tentang hasil bumi, negara kita yang begitu kaya, kaya akan makanan-makanan sehat. Bumbu-bumbu penyedap, masakan-masakan kita, sehingga kuliner Indonesia begitu hebat," katanya.