Liputan6.com, Jakarta - Rektor Universitas Sanata Dharma (USD) Albertus Bagus Laksana atau Romo Bagus bersyukur atas bertambahnya usia kampus yang dipimpinnya saat ini.
USD merayakan Puncak Dies Natalis ke-68 di Auditorium Driyarkara, Kampus II USD dengan tema “Merayakan dan Menguatkan Nusantara: Keragaman, Harmoni, dan Karya Bersama” pada Jumat (22/12/2023)
“Tema Dies Natalis ke-68 Sanata Dharma juga menyadarkan kita akan panggilan untuk terlibat bagi pembangunan bangsa kita. Keterlibatan ini sudah menjadi bagian dari warisan Sanata Dharma yang senantiasa hendak kita rawat dan kembangkan," ujarnya.
Advertisement
Secara internal, Dies Natalis tahun ini mengajak kita merasakan kembali makna keragaman, keselarasan dalam karya bersama kita, khususnya di USD dalam bingkai pembangunan kehidupan bangsa.
Dosen Program Studi Filsafat Keilahian, Fakultas Teologi USD Dionius Bismoko Mahamboro menyatakan perlunya usaha bersama dan terus menerus untuk merawat dan merefleksikan perjalanan sebagai bangsa.
“Jika kita bersama ingin merayakan dan menguatkan Keindonesiaan, kita pun harus berkomitmen merawatnya bersama-sama. Maka penting bagi kita bersama untuk merefleksikan perjalanan sejarah bangsa Indonesia, terlebih lagi di bulan-bulan yang penuh dinamika politik, yang berpotensi melemahkan persatuan, seperti saat ini,' ujarnya.
Dia percaya bahwa Indonesia tidak didirikan oleh manusia berjiwa kerdil melainkan manusia berjiwa mulia.
Penghargaan di Puncak Dies Natalis ke-68 USD
Perayaan Puncak Dies Natalis ke-68 ini ditandai dengan berbagai penghargaan kepada para dosen dan mahasiswa berprestasi yang berkontribusi besar dalam sejumlah pencapaian USD selama 2023.
Sembilan orang dosen berprestasi dalam kegiatan tridharma (pengajaran, penelitian dan pengabdian) serta satu orang dosen berprestasi dalam implementasi Universal Apostolic Preferences (UAPs) selama tahun 2023 mendapatkan penghargaan dari Rektor.
Sementara itu di tingkat mahasiswa, sebelas orang mahasiswa berprestasi mendapatkan penghargaan, baik di kategori bidang akademik, pendidikan, matematika dan ilmu pengetahuan alam, budaya, sosial humaniora, maupun dalam implementasi UAPs.
Advertisement