Â
Liputan6.com, Jakarta Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Taufan Rahmadi menyatakan, terjawab sudah apa yang diragukan banyak orang selama ini tentang kemampuan Gibran Rakabuming Raka dan kompetensinya untuk menjadi Cawapres di Pilpres 2024.
"Kunci keberhasilan Gibran dalam debat cawapres semalam ada pada 2 hal utama, yaitu pertama, memahami apa yang dia sampaikan dan yang kedua cerdas di dalam menyampaikan," jelasnya, Sabtu (23/12/2023).
Advertisement
Dia menyatakan, sejak awal debat dimulai Gibran begitu lancar di dalam memaparkan apa yang menjadi visi-misi pasangan nomor urut dua. Penjelasannya secara runtut berbasis data ditambah lagi dengan pemilihan diksi kata yang tepat telah membuat Gibran di sesi awal debat ini berhasil tampil meyakinkan.
Masuk ke sesi tanya jawab, kembali Gibran memberikan kejutannya, dia tidak saja mampu menjawab pertanyaan yang di utarakan kepadanya, tetapi juga berhasil membuat mati kutu lawan bicaranya, Gus Imin dan Mahfud terlihat jelas sekali kewalahan menghadapi argumentasi dan pertanyaan - pertanyaan jebakan yang diutarakan Gibran.
Puncaknya pada sesi pamungkas, disaat semua kandidat diberikan kesempatan memberikan pernyataan tertutup, Gibran menunjukkan jiwa besarnya di hadapan jutaan masyarakat Indonesia yang menonton debat ini. Putra sulung Presiden Jokowi itu mendatangi dan menyalami dengan penuh hormat kepada dua pesaingnya.
Â
Â
Gibran Apresiasi Cawapres Lain
Gibran memberikan apresiasi kepada keduanya sekaligus mengajak seluruh generasi muda Indonesia untuk bersama bersatu padu untuk mengambil peran di dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
"Keberhasilan penampilan Gibran dalam debat ini telah memberikan pelajaran bagi kita semua untuk jangan pernah buru - buru meremehkan kemampuan seseorang, karena siapa tahu orang yang kita remehkan itu ternyata lebih cerdas dan lebih hebat dari sangkaaan kita sendiri," katanya.
Pada akhirnya, kata dia, segala kontroversi, caci maki dan hinaan telah terjawab.
"Target untuk meraih satu putaran semakin nyata di depan mata, dan itu semua karena sosok seorang Gibran yang tadinya dianggap hanya sekelas belimbing sayur, bocil ingusan yang tidak tahu apa apa," sambungnya.
Advertisement