Liputan6.com, Jakarta - Pakar komunikasi politik Universitas Brawijaya Anang Sujoko menilai, debat capres-cawapres ketiga pada Minggu 7 Januari mendatang, berpotensi mempengaruhi keputusan swing voters atau pemilih rasional yang bisa berubah pilihan sesuai ide atau gagasan para kandidat.
"Jadi masih memungkinkan untuk menjadi peluang atau menjadi potensi mempengaruhi swing voters dan undecided voters," kata Anang, Kamis (4/1/2023).
Selain berpengaruh terhadap para swing voters, juga memiliki peluang terhadap undecided voters atau pemilih yang belum menentukan pilihan.
Advertisement
"Para swing voters atau undecided voters yang kebanyakan merupakan generasi Z, serta milenial tersebut, saat ini cenderung menyukai media sosial seperti TikTok, Instagram dan X yang menampilkan potongan atau cuplikan perdebatan," katanya.
Menurutnya, cuplikan perdebatan yang diunggah di media sosial tersebut, bisa menjadi senjata bagi tim sukses masing-masing pasangan calon untuk menggaet atau menarik minat para swing voters dan undecided voters.
"Konten dari perdebatan itu yang nanti akan menjadi senjata bagi tim sukses masing-masing, loyalis, atau pendukung masing-masing capres, untuk bisa menggaet swing voters," katanya.
Sementara itu, dalam pelaksanaan debat yang akan mengusung tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik, akan memberikan ruang terbuka bagi para ketiga kandidat capres untuk menyampaikan isu-isu strategis.
Menurutnya, tema tersebut memang sangat identik dengan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto yang merupakan Menteri Pertahanan. Namun, lanjutnya, capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan nomor urut 3 Ganjar Pranowo, juga tidak bisa dikesampingkan.
"Itu memang bidang dari capres nomor urut 2, tapi bagaimana penjelasan-penjelasan logisnya itu nanti akan terstruktur dengan baik, itu masih bisa dikalahkan oleh capres nomor urut 1 dan nomor urut 3," tambahnya.
Nada Tinggi Prabowo
Â
Ia menilai, kekhawatiran justru muncul dari capres nomor urut 2 yang dalam pernyataannya justru mengandalkan nada tinggi dan banyak melakukan pengulangan, sehingga berpotensi memunculkan penilaian bahwa calon tersebut tidak piawai dalam menyampaikan pendapatnya.
"Sekali lagi, secara dasar, ini memang mungkin tema capres nomor urut 2. Tapi bagaimana kemudian dalam perdebatan, karena ada sesi berbicara, kemudian tanya jawab," ujarnya.
Terkait pelaksanaan debat Pilpres 2024 kali ini, ia berharap ada perbaikan dalam pelaksanaan debat. Peran moderator diharapkan bisa lebih baik dibandingkan pada pelaksanaan debat kedua.
"Semoga pada debat ketiga ini memberi otoritas tertentu kepada moderator dalam rangka untuk, memastikan bahwa pertanyaan itu tersampaikan dengan baik, pertanyaan itu tersampaikan dengan jelas," katanya.
Selain itu, moderator juga diharapkan mampu memastikan etika dalam perdebatan terjaga dengan baik dan jika terjadi pelanggaran, para calon harus diingatkan dengan tegas sesuai dengan ketentuan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Advertisement
Debat Ketiga Digelar di Istora
Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan debat ketiga Pilpres 2024 yang mempertemukan tiga calon presiden (capres) bakal digelar di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu, 7 Januari 2024.Â
"Jadi, untuk debat ketiga itu akan dilaksanakan pada tanggal 7 Januari 2023 bertempat di Istora Senayan," kata anggota KPU RI August Mellaz di Kantor KPU RI, Jakarta, Rabu.Â
Terkait dengan tema debat, dia menyebutkan ada pengembangan dari empat tema menjadi enam tema sebab ada beberapa tema sebelumnya yang mendapatkan perluasan. Keenam tema tersebut meliputi pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.Â
Untuk format debat, kata dia, tidak mengubah dari format debat capres sebelumnya. Oleh karena itu, segmen pertama debat akan dibuka dengan penyampaian visi, misi, dan program kerja yang dimulai lebih dahulu oleh capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan ditutup dengan penyampaian pernyataan kesimpulan oleh masing-masing capres pada segmen keenam.Â
"Perubahan itu akan terjadi karena venue saja. Lokasinya akan berbeda, tetapi sedapat mungkin layout dan sebagainya tidak mengalami perubahan jika dibandingkan dengan debat kedua di JCC (Jakarta Convention Center)," jelasnya.Â
Ia mengatakan bahwa pihaknya juga akan tetap menyediakan podium pada debat kedua capres tersebut.
Â