Sukses

Nelayan Muncar Banyuwangi Keluhkan Harga Ikan Anjlok Saat Tangkapan Melimpah

Para nelayan di Pelabuhan Muncar Banyuwangi, mengeluhkan harga ikan yang anjlok di pasaran saat ini. Penurunan harga ikan yang cukup signifikan ini telah memberikan dampak langsung terjadap pendapatan para nelayan di Muncar. Bahkan mereka khwatir akan keberlangsungan hidup mereka.

Liputan6.com, Banyuwangi - Para nelayan di Muncar Banyuwangi, mengeluhkan harga ikan yang anjlok di pasaran saat ini. Penurunan harga ikan berdampak langsung terjadap pendapatan para nelayan. Bahkan mereka khawatir akan keberlangsungan hidup mereka.

Salah satu nelayan di Pelabuhan Muncar Eka Nanik Handayani (48) mengatakan, harga ikan jenis tongkol saat ini berkisar di harga Rp10-15 ribu per kilogram, itupun tergantung dengan ukuran ikannya

“Harga biasanya itu sekitar Rp25 -Rp30 ribu. Paling mahal bisa sampai 35 ribu per kilogrmanya. Memang kalau saat tangkapan melimpah selalu ajlok,” ujarnya.

Eka berharap ada perhatian dari pemerintah untuk mengatasi anjloknya harga ikan di pasaran ini. Sebab jika tidak, nelayan akan terus merugi.

“Jika tidak ada jalan keluarnya kita akan merugi terus, karena tidka seimbang dengan biaya melaut. Tolong pemerintah diperhatikan nelayan ini,”ungkapnya

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Listianto Dardak di hadapan para nelayan berkomitmen untuk mencari solusi mengantasi permasalahan nelayan secara menyeluruh. Ia menjanjikan bantuan dan dukungan dari pemerintah provinsi untuk mendukung kesejahteraan nelayan Muncar.

Kata dia, saat ini kapasitas cold storage dan pabrik tepung cukup kewalahan menyerap hasil tangkapan ikan dari para nelayan, sehingga perlu ada urgensi untuk penyerapan lebih.

“Makanya kita cek apakah di Pelabuhan-pelabuhan lain harganya sama, atau harganya justru lebih baik. Jika begitu bisa dilakukan redistribusi kita beri insentif untuk penyelurannya,” kata Emil saat menemui nelayan Muncar.

 

2 dari 2 halaman

Berharap Bisa Tembus Pasar Ekspor

Emil menambahkan, Pemprov Jatim juga mendorong agar tangkapan ikan nelayan yang melimpah itu bisa tembus pasar ekspor. Saat ini pihaknya tengah melakukan komunikasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

“Semua Langkah paralel kita lakukan untuk mencari solusi terhadap masalah melimpahnya ikan layang dan tongkol yang dibarengi dengan anjloknya harga ikan di pasaran,”papar Emil.

Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur  berkomitmen untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada nelayan agar mereka dapat meningkatkan efisiensi operasional mereka.

Ini mencakup pengolahan hasil laut dan pemasaran produk perikanan. Dengan demikian, diharapkan nelayan dapat meningkatkan daya saing mereka di pasar yang semakin ketat.