Liputan6.com, Jakarta Aksi kejam militer Israel terhadap warga sipil di Jalur Gaza kembali terjadi. Sebuah rekaman video viral di media sosial menunjukkan militer Israel melepaskan tembakan ke arah seorang wanita yang meninggalkan wilayah utara Jalur Gaza sambil memegang bendera putih di tangannya. Wanita tersebut hendak mengamankan diri beserta seorang anak kecil di sebelahnya.
Dalam video tersebut, terlihat sejumlah warga sipil yang sebagian besar wanita dan anak-anak meninggalkan wilayah itu menuju selatan sambil membawa bendera putih tanda menyerah atau "jangan tembak" di tangan mereka.
Baca Juga
Dikutip dari Antara, Selasa (9/1/2024), Para warga sipil Jalur Gaza itu mencoba berjalan di luar sambil memegang tas-tas mereka.
Advertisement
Saat seorang wanita yang berjalan di depan kelompok warga sipil tersebut sambil membawa bendera putih dan ditemani seorang anak bergerak maju ke jalan, suara tembakan terdengar.
Wanita itu tertembak dan jatuh ke tanah, sementara anak yang bersamanya beserta sejumlah warga sipil Palestina lainnya dalam kelompok tersebut panik dan berlarian ke segala arah.
Orang yang merekam kejadian tersebut dari bangunan terdekat berteriak "wanita itu tertembak."
Dalam rekaman, seorang warga Palestina dari kelompok itu mencoba membantu wanita yang tertembak, namun tidak ada keterangan terperinci mengenai kejadian setelah insiden tersebut.
Identitas dan nasib wanita tersebut masih tidak diketahui. Rekaman yang diperoleh Middle East Eye tersebut diambil pada 12 November di pusat Kota Gaza.
Gambar-gambar penembak jitu Israel yang menargetkan warga sipil Palestina di Gaza sering kali menjadi perhatian publik.
Sebelumnya dalam tiga bulan serangan Israel yang tiada henti di Jalur Gaza, terdapat rekaman video seorang ayah dan putrinya yang masih kecil ditembak oleh pembidik jitu Israel di Kamp Pengungsi al-Shati di Gaza utara.
Rentetan serangan Israel hingga kini telah menewaskan lebih dari 23.000 orang dan melukai lebih dari dua kali lipat jumlah itu.
Militer Israel Targetkan Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Jalur Gaza
Militer Israel menargetkan Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Jalur Gaza tengah dengan menggunakan drone, ungkap Kementerian Kesehatan Gaza, Minggu 7 Januari 2024.
“Pendudukan Israel meneror pasien dan staf medis di fasilitas tersebut dengan serangan drone,” kata Kemenkes melalui pernyataan.
“Drone Israel terus-menerus menembaki gedung dan area rumah sakit, menyasar siapa pun yang bergerak,” katanya.
Disebutkan pula bahwa para korban luka dan pasien menyelamatkan diri dari rumah sakit akibat serangan tersebut.
Upaya pasukan Israel untuk menghentikan layanan Rumah Sakit Martir Al-Aqsa menjadi seperti hukuman mati bagi ribuan korban luka dan pasien di dalamnya, kata Kemenkes.
Sementara itu, organisasi kemanusiaan Doctors Without Borders pada Sabtu (6/1) malam mengumumkan penarikannya dari Jalur Gaza, termasuk Rumah Sakit Al-Aqsa, dalam menghadapi eskalasi serangan Israel.
Israel terus menggempur Gaza pascaserangan lintas batas yang diluncurkan kelompok perlawanan Palestina, Hamas,pada 7 Oktober yang menewaskan sedikitnya 22.800 warga Palestina dan melukai lebih dari 58.400 orang lainnya.
Sementara itu, hampir 1.200 orang Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.
Serangan intens Israel telah menyebabkan kehancuran di Gaza. Sekitar 60 persen infrastruktur di sana rusak atau hancur dan hampir dua juta penduduk mengungsi di tengah krisis makanan, air bersih, serta obat-obatan
Advertisement