Sukses

Uniba Banyuwangi Kenalkan Jagowangi, Kapal Canggih yang Mampu Menangkap Limbah di Permukaan Air Laut

Inovasi membanggakan berhasil diciptakan oleh Universitas PGRI Banyuwangi. Kampus yang akrab disebut UNIBA ini berhasil merumuskan ide pembuatan kapal berteknologi tinggi yang mampu menangani pencemaran polutan di laut.

 

Liputan6.com, Banyuwangi Universitas PGRI Banyuwangi (UNIBA) berhasil merumuskan ide pembuatan kapal berteknologi tinggi yang mampu menangani pencemaran polutan di laut.  

Kapal tersebut bernama Jagowangi. Kapal trash skimer boat didesain dengan teknologi yang mampu menangkap limbah padat dan cair yang ada di permukaan air. 

Dalam pembuatan kapal ini, UNIBA bekerjasama dengan Blambangan Bahari Shipyard (BBS), sebuah perusahaan pembuatan kapal yang berada di Muncar Banyuwangi. 

Sementara modal rekacipta kapal Trash Skimmer Boat ini didukung melalui program Matching Fund, sebuah program dukungan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) untuk penciptaan kolaborasi dan sinergi strategis antara Insan Perguruan Tinggi dengan pihak Mitra DUDI. 

UNIBA menjadi satu-satunya perguruan tinggi swasta se-Besuki Raya yang meraih program Matching Fund ini. 

Dekan Fakultas Teknik UNIBA Ikhwanul Qiram menerangkan, ide pembuatan kapal ini dilatarbelakangi tingginya pencemaran laut yang ada di Banyuwangi. Khususnya Muncar yang menjadi salah satu pelabuhan penangkapan ikan terbesar di Indonesia.

”Sebagai pelabuhan terbesar, aktivitas kapal di wilayah itu terbilang tinggi.  Aktivitas itu membawa beberapa masalah baru tentang pencemaran lingkungan,”ujarnya, Kamis (18/1/2024).

Melansir dari sejumlah data Hasil uji laboratorium Badan Lingkungan Hidup Jawa Timur, Qiram mengatakan pada 2013 menunjukkan laut Muncar mengandung zat amonia dan padatan terlarut yang melebihi baku mutu.

Sedangkan limbah padatan terlarut (total suspend solid/TSS) di laut Muncar lebih dari baku mutu 80 ppm dengan kadar amonia total (NH3-N) mencapai 0,974 ppm. 

Ia menjelaskan bahwa, aktivitas lainnya seperti proses penggantian oli, penanganan perlengkapan ganti oli, limbah kaleng bekas oli dan lain-lain pada kapal adalah salah satu penyebab meningkatnya kerusakan ekosistem laut. 

"Sehingga kapal Jagowangi ini adalah salah satu alternatif untuk mengurangi pencemaran limbah yang ada di kawasan pesisir," kata Qiram.

Pria yang meraih gelar Doktoral dari Universitas Brawijaya menyebut trash skimmer boat memiliki dua fungsi yaitu menyerap limbah padat maupun limbah cair. 

Cara kerjanya, sisi haluan pada trash skimmer boat Jagowangi dilengkapi dengan conveyor belt, conveyor belt tersebut berada di haluan, bisa dinaik-turunkan sesuai kebutuhan. 

 

2 dari 2 halaman

Dilengkapi Teknologi Pemisah Tumpahan Minyak dan Air

Selain conveyor, trash skimmer boat ini juga dilengkapi dengan teknologi pemisah tumpahan minyak-air di laut atau disebut Oil water separator tipe cyclone. 

Kapasitas tampung bak mencapai 1,5 ton untuk limbah padatan. Sementara untuk limbah cair kapal ini mampu menampung 50 liter limbah cair per jamnya. 

Bahkan kapal ini juga dilengkapi radar pendeteksi sampah pun juga perlengkapan K3 dasar untuk menunjang kemanan awak kapal. 

Mendatang, lanjut Qiram, implementasi teknologi ini akan dimanfaatkan bersama dengan kelompok masyarakat pengelola peduli lingkungan pesisir terutama dalam mengkampayekan program konservasi terumbu karang. 

"Hingga saat ini proses penjajakan kerjasama dalam pengelolaan masih dilakukan agar pemanfaatan teknologi trash skimmer boat dapat secara optimal dilapangan. Selain itu, teknologi ini kedepan juga menjadi dukungan bagi para mahasiswa dan Dosen dilingkungan Universitas PGRI Banyuwangi untuk sarana penunjang pembelajaran khususnya dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka," terangnya.