Sukses

Anggota TNI AL Diduga Perkosa Siswi SMK di Surabaya, Kadispen Lantamal V: Pelaku Sedang Jalani Pemeriksaan

Seorang siswa SMK 16 tahun di Surabaya diduga menjadi korban perkosaan oknum anggota TNI TNI AL di salah satu hotel di Surabaya.

Liputan6.com, Surabaya - Seorang siswi SMK 16 tahun di Surabaya diduga menjadi korban perkosaan oknum anggota TNI AL di salah satu hotel di Surabaya.

Kadispen Lantamal V Surabaya Letkol (KH) Agus Setiawan membenarkan, Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap oknum anggota tersebut.

"Selamat siang, terduga pelaku oknum TNI sedang menjalani pemeriksaan di Polisi Militer. Mohon bersabar. Terima kasih," ujarnya melalui pesan singkat kepada jurnalis di Surabaya, Kamis (25/1/2024).

Kuasa hukum korban, Febri Kurniawan Pikulun mengungkapkan, kliennya menjadi korban pemerkosaan yang diduga dilakukan oleh oknum anggota TNI AL.

"Terduga sudah ditangkap Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) dan sedang menjalani pemeriksaan," ucap Febri.

Dia mengatakan, kliennya juga sudah menjalani pemeriksaan yang dilakukan di Pomal Lantamal V Surabaya. Namun, pemeriksaan tersebut belum sampai tuntas lantara korban mengaku masih mengalami trauma.

"Korban sudah diperiksa tapi belum sampai selesai. Sebab, ia mengaku masih ketakutan," ujarnya.

Kliennya, lanjut Febri, masih ketakutan setiap melihat tentara. Oleh karena itu, pemeriksaan dihentikan sementara.

Selain kliennya, kata Febri, ayah korban juga turut dimintai keterangan dan beberapa saksi rencananya juga akan turut dimintai keterangannya dalam kasus tersebut.

"Masih ada beberapa saksi lagi rencananya akan dimintai keterangannya oleh penyidik," ucapnya.

Febri menyampaikan, berdasarkan cerita dari kliennya, korban saat itu digiring menuju hotel oleh pelaku, dan sudah timbul perasaan was-was atau curiga yang dirasakan oleh korban.

"Korban mengaku tak kuasa menolak ajakan-ajakan pelaku lantaran selalu ditempel dan diawasi ketat," ujarnya.

 

 

2 dari 2 halaman

Korban Dibawa ke Hotel

Pelaku bahkan sempat berlaku kasar saat berada di salah satu minimarket. Ia sempat menarik tangan korban agar meninggalkan minimarket lantaran sang penjaga minimarket mengenal korban.

"Di minimarket itu, korban sempat ditanya oleh mbak-mbak penjaganya. Ia ditanya sedang bersama siapa. Sebelum sempat menjawab, ia sudah ditarik keluar oleh pelaku untuk meninggalkan minimarket," ucapnya.

"Namun, sebelum meninggalkan minimarket ia sempat memberikan isyarat tangan, tapi tidak ada yang mengerti maksud korban," imbuh Febri.

Usai meninggalkan minimarket, korban dibawa pelaku menuju hotel tempatnya menginap. Pelaku beralasan ingin berganti pakaian.