Liputan6.com, Surabaya - Polrestabes Surabaya menerjunkan 2.665 personel gabungan sebagai langkah antisipasi untuk mengamankan pertandingan sepak bola BRI Liga 1 saat Persebaya melawan PSIS Semarang di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, pada Selasa, 30 Januari 2024.
Kepala bagian operasi (Kabag Ops) Polrestabes Surabaya AKBP Wibowo mengatakan, personel yang disiapkan merupakan gabungan dari unsur TNI, Polri dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, berdasarkan hasil rapat koordinasi.
Baca Juga
"Rapat koordinasi pengamanan digelar untuk memastikan kesiapan petugas keamanan yang akan dilibatkan, tujuannya untuk memastikan keamanan dan kenyamanan para penonton serta menjaga kelancaran jalannya pertandingan," ucapnya, Jumat (26/1/2024).
Advertisement
Selain personel, TNI dan Polri, pihaknya juga bekerja sama dengan petugas keamanan stadion serta steward untuk meningkatkan pengawasan di setiap sudut area pertandingan.
"Upaya ini dilakukan agar tidak ada celah bagi orang yang berniat mengganggu ketertiban jalannya pertandingan tersebut," katanya.
Kasi Humas Polrestabes Surabaya AKP Haryoko Widhi mengimbau masyarakat yang akan melihat pertandingan untuk tetap mematuhi aturan dan petunjuk dari petugas kepolisian maupun panitia pelaksana (panpel) selama berada di lokasi stadion.
Selain itu, pihaknya juga mengingatkan bagi para penonton untuk tidak membawa barang-barang berbahaya di dalam stadion sesuai aturan yang telah ditetapkan.
"Jangan membawa barang-barang berbahaya seperti flare, petasan, kembang api, senjata tajam, narkoba dan miras, itu semua dilarang masuk di dalam stadion," ucapnya.
Tak Punya Tiket Jangan Datang
Tak hanya itu, dirinya juga mengimbau agar para penonton yang tidak kebagian tiket masuk, jangan sampai datang ke stadion karena pertandingan antara klub yang berjuluk Bajol Ijo melawan Laskar Mahesa Jenar tersebut.
"Tiket pertandingan akan dijual oleh panpel, bagi para pecinta bola, yang tidak punya tiket kami mengimbau silahkan menonton di televisi, akan disiarkan langsung oleh salah satu televisi swasta," ujarnya.
Advertisement