Sukses

Masih Dirawat di Rumah Sakit, Sopir Bus Maut Tewaskan 5 Peziarah di Gresik Belum Bisa Diperiksa

Kanit Laka Lantas Polres Gresik, Iptu Tita Puspita mengatakan, Masrukin sang sopir maut peziarah wali lima, yang mengalami kecelakaan di Jalan Kemangi, Bungah, Gresik, yang mengakibatkan lima korban jiwa ini belum bisa dimintai keterangan.

 

Liputan6.com, Gresik - Kanit Laka Lantas Polres Gresik  Iptu Tita Puspita mengatakan, Masrukin sang sopir maut peziarah wali lima, yang mengalami kecelakaan di Jalan Kemangi, Bungah, Gresik, yang mengakibatkan lima korban jiwa ini belum bisa dimintai keterangan.

"Masih dirawat di RS, karena mengalami luka kategori sedang dan belum bisa dimintai keterangan," ujar Iptu Tita kepada wartawan di Gresik, Senin (29/1/2024).

Rencananya, lanjut Iptu Tita, pihaknya akan memintai keterangan terhadap si pengemudi bus pariwisata Tavidi bernopol AB 7072 AN terkait kronologi kejadian yang sebenarnya dari kecelakaan yang juga melibatkan truk tronton L 9310 UU.

Selain itu, kata Iptu Tita, pihaknya juga akan memeriksa empat orang saksi penumpang bus yang mayoritas berasal dari Dusun Jetak, RT 4, RW 9, Desa Karangjati, Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur.

"Untuk pengembangan masih kita lakukan pemeriksaan saksi. Hari ini, kita berangkat ke Pasuruan mendatangi korban-korban dari bus untuk diperiksa," ucapnya.

Iptu Tita merinci, para saksi yang diperiksa itu antara lain, empat penumpang yang duduk paling dekat dengan sopir.

"Ya termasuk penumpang di sebelah supir yang saat kejadian tidak mengantuk," ujarnya.

Selain itu, kepolisian juga memeriksa saksi yang berada di lokasi pada saat kejadian kecelakaan tersebut.

"Kami saat ini juga memeriksa saksi di warung kopi pas titik kejadian kecelakaan," ucap Iptu Tita.

Salah satu penumpang bus yang selamat dari kecelakaan maut, Joni (47) mengatakan, sebelum kecelakaan itu terjadi, Joni mendapat pengakuan dari sejumlah penumpang yang melihat bahwa sang sopir memegang kemudi dengan satu tangan.

Warga Dusun Jetak, Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Pasuruan ini tidak bisa memastikan bahwa tangan kiri sang sopir maut di telingga itu apakah sedang memakai handphone atau sedang menggaruk-garuk.

"Ada yang lihat pegang setir pakai satu tangan (kanan), tangan kiri entah garuk-garuk atau pakai handphone. Jalan bergelombang, akhire oleng, dump truk masuk," ujar Joni.

2 dari 2 halaman

Bus Terlihat Oleng

Terpisah warga di sekitar lokasi kecelakaan, Handi mengatakan, dari kejauhan bus tampak agak oleng ke kanan. Sementara dari arah berlawanan ada truk dengan kecepatan sedang. Keduanya pun terlibat adu banteng.

"Penumpang yang duduk di kursi tengah dan belakang dalam kondisi selamat. Bagian depan bus rusak parah. Kursi penumpang di baris depan terlempar ke luar. Ada beberapa penumpang terjepit, ada yang jatuh terlempar di jalan raya. Tadi dibantu warga untuk evakuasi," ucap Handi.

Diketahui, bus yang mengantar pulang rombongan ziarah wali asal Pasuruan ini mengalami adu banteng dengan truk di Jalan Bungah, Desa Kemangi, Kecamatan Bungah, Gresik, pada Sabtu (27/1/2024) malam, pukul 21.50 WIB.

Total isi bus ada 55 orang, 27 orang mengalami luka dan telah di rawat di RS Fatmawati, RSUD Ibnu Sina dan RS Semen Gresik, dan lima orang dinyatakan meninggal dunia.

Mereka yang meninggal adalah kakak adik Alif Agustiyahyah dan Utanta Ihza mahendra. Kemudian ibu dan anak Anik-Auliyah Mahfiroh Rahmadani. Keempatnya merupakan warga Dusun Jetak, Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan.

Sementara kelima korban meninggal dalam kecelakaan maut itu diketahui bernama Kasmini, warga Dusun Sentir, Desa Wedoro, Kecamatan Pandaan.