Sukses

Hanta Yuda: Pemilih Parpol di Jatim Belum Linear dengan Pilihan Capres-Cawapres yang Diusung

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR menyampaikan, pemilih parpol di Jawa TImur belum linear atau belum pasti memilih capres yang diusung parpol yang mereka pilih.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR menyampaikan, pemilih partai politik (parpol) di Jawa Timur belum linear atau belum pasti memilih capres yang diusung parpol yang mereka pilih.

“Basis pemilih partai politik masih terjadi split ticket voting, di mana pilihan partai politik tidak linear dengan pilihan calon presiden – wakil presiden yang diusung,” kata dalam Hanta keterangannya, Selasa (6/2/2024). 

Hanta menyebut, pemilih partai politik pengusung Anies – Muhaimin, seperti Partai NasDem, PKB dan PKS masih terbelah ke kandidat lain. 

“Belum cukup solid kepada pasangan nomor urut 1,” kata Hanta. 

Sementara, pemilih partai politik pengusung Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka cukup cukup solid ke pasangan nomor urut 2 tersebut.  

“Sedangkan, pemilih partai politik pengusung Ganjar Pranowo – Mahfud MD hanya PDI Perjuangan yang cukup solid ke pasangan nomor urut 3,” kata Hanta.

Lembaga Survei Poltracking Indonesia, merilis hasil survei elektabilitas 18 Partai Politik peserta Pemilu 2024 di Jatim. Hasilnya, PKB memperoleh elektabilitas tertinggi (24.0%), diikuti PDIP (16.7%), Partai Gerindra (15.5%).

Sementara itu, elektabilitas palson nomor urut 02 Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka  di Jatim tertinggi yakni 60.1%. Diikuti pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo – Mahfud MD dengan elektabilitas (17.2%) dan pasangan no urut 1 Anies– Muhaimin dengan elektabilitas 14.9%.

 

2 dari 2 halaman

Survei Dilakukan 25 – 31 Januari 2024

Adapun survei dilaksanakan pada 25 – 31 Januari 2024 di 11 daerah, menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah sampel dalam survei  8000 responden dengan margin of error +/- 1.1% pada tingkat kepercayaan 95%. 

Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka, dengan menggunakan teknologi aplikasi digital terhadap responden yang terpilih secara acak.

Reporter: Delvira Hutabarat