Liputan6.com, Lumajang Gunung Semeru yang berada di Perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur, erupsi sebanyak empat kali dalam sehari.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, Sigit Rian Alfian mengatakan, Gunung yang mempunyai ketinggian 3.676 itu, erupsi pertama kali pada pukul 01.13 Wib, erupsi kedua pukul 04.59 Wib, Ketiga terjadi pada pukul 06.28 Wib dan terakhir terjadi pada pukul 10.54 Wib pada Kamis (15/2/2024).
Baca Juga
“Untuk Tinggi kolom letusan abu vulkanik teramati kurang lebih 700 meter di atas puncak (sekitar 4.376 m di atas permukaan laut),” ujar Sigit Jumat (16/2/2024).
Advertisement
Kolom abu vulkanik teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 143 etik.
Kemudian pada pada pukul 04.59 Wib kembali terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 800 meter di atas puncak atau sekitar 4.476 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut dan erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 132 detik.
Erupsi Gunung Semeru terjadi lagi pada pukul 06.28 Wib dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak (sekitar 4.676 meter I atas permukaan laut)
Kolom abu teramatai berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut dan erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 101 detik Erupsi keempat kalinya terjadi pada pukul 10.54 Wib dengan visual letuasan tiak teramati dan erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm ddan durasi 159 detik.
Masih Berstatus Siaga Level III
Hingga kini Gunung semeru masih berstatus Siaga atau level III. Masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar kawasan Gunung Semeru dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dri puncak gunung
Di luar jarak tersebut, masyaraka tidak diperbolehkan melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi Sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Selian itu, juga tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/ puncak Gunung Semeru, karena rwan terhadap bahaya lontaran batu pijar.
Masyarakat juga perlu waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran Sungai/Lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar dan Besuk Sat serta Potensi lahar pada Sungai- Sungai kecil yang merupakan anak Sungai dari Besuk Kobokan.
Advertisement