Sukses

Kominfo: 289 Hoaks Beredar Selama Pemilu, dari Januari 2023 hingga Januari 2024

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Informasi dan Komunikasi Polhukam Kemenkominfo Marolli Jeni Indiarto menyatakan, selama Pemilu 2024 ada sebanyak 289 hoaks yang beredar di masyarakat dalam periode Januari 2023 hingga Januari 2024.

Liputan6.com, Surabaya - Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Informasi dan Komunikasi Polhukam Kemenkominfo Marolli Jeni Indiarto menyatakan, selama Pemilu 2024 ada sebanyak 289 hoaks yang beredar di masyarakat dalam periode Januari 2023 hingga Januari 2024.

"Saat ini memang Pemilu sudah selesai. Tapi kami sampai saat ini selalu mengawal isu prioritas, terutama hoaks di masyarakat," tegas Marolli, Selasa (27/2/2024).

Kominfo, kata dia, mencatat memang selama Pemilu ini terjadi tren kenaikan hoaks.

"Kita tahu bahwa dari Januari 2023 sampai Januari 2024 tercatat ada 289 hoaks," tegas Marolli.

Untuk itu, pihaknya sebagai Kominfo RI terus melakukan hal-hal strategis untuk mencegah hoaks agar tidak mempengaruhi kondusivitas bangsa dan daerah.

Yang dilakukan seperti patroli siber, diklarifikasi dan juga edukasi dengan memanfaatkan kanal dan platform media yang saat ini sudah ada menjamur di dunia digital.

Lebih lanjut Marolli menegaskan, bahwa hoaks bisa memicu adanya kekacauan informasi. Mulai dari misinformasi, disinformasi dan juga malinformasi.

"Harus diakui kekacauan informasi menguat di tahun politik. Ada tiga elemen dalam hal yang berkecamuk dalam kekacauan informasi. Yaitu pencipta narasi, pembuat konten dan yang mendistribusikan," tegasnya.

Dan berdasarkan data yang dikantongi oleh Kominfo, sebanyak 62 persen masyarakat pernah melihat informasi yang keliru di media media. Dan 80 persen percaya, bahwa bahwa informasi yang beredar di masyarakat mempengaruhi politik negara.

Untuk itu, lanjut Marolli, pihaknya mengajak seluruh pihak, untuk mengawal hajatan lima tahunan ini dengan penuh tanggung jawab dengan informasi yang positif dan membangun.

2 dari 2 halaman

Jatim Pemilih Terbesar Kedua di Indonesia

"Kita tahu Jatim dengan pemilih tertinggi kedua di Indonesia, dengan jumlah pemilih 31 juta lebih. Jatim menjadi indikator sukses hajatan Pemilu 2024 dan nanti yang dilanjutkan dengan Pilkada Serentak 2024," tegasnya.

Kunci keberhasilannya, yaitu masyarakat tidak percaya dengan berita tak terverifikasi dan tidak mudah terprovokasi dengan berita hoax. Pihaknya juga mengajak masyarakat untuk menjaga kondusifitas pasca pemilu.

"Hargai hasil pemilu, mari sama-sama lanjutkan pembangunan Indonesia yang lebih sejahtera," pungkas Marolli