Sukses

Miris, Tersangka Penganiaya Santri di Kediri Bawa Jasad Korban ke Rumah Sakit Pakai Motor Bonceng Tiga

Tersangka penganiaya Bintang Balqis Maulana, santri asal Banyuwangi yang tewas dianiaya senior, membawa jasad korban ke rumah sakit menggunakan motor.

Liputan6.com, Banyuwangi - Tersangka penganiaya Bintang Balqis Maulana, santri asal Banyuwangi yang tewas dianiaya senior, membawa jasad korban ke rumah sakit menggunakan motor.

“Pakai motor dibonceng bertiga,”ujar Kakak Bintang, Muhammad Ilham di Banyuwangi, Kamis (29/2/2024).

Ilham mengetahui informasi tersebut saat mencerca sepupu korban berinisial FA  yang juga ditetapkan sebagai tersangka.

"Dibawa ke rumah sakit jam 3 pagi,” tambahnya.

Saat ditanya alasan membawa korban ke rumah sakit, awalnya FA beralasan bahwa Bintang terjatuh di kamar mandi pada pukul 18.00.

Namun karena kondisi Bintang terus melemah, alih-alih meminta bantuan pengurus pondok, Fatah bersama teman lainya justru membawa Bintang ke rumah sakit menggunakan motor.

“Saat sudah di rumah sakit dokternya bilang kenapa sudah meninggal baru di bawa ke rumah sakit,” paparnya.

Bintang merupakan korban penganiayaan di lingkungan pondok pesantren di Kediri. Polres Kediri telah menetapkan 4 tersangka dari peristiwa tersebut, yaitu MN, MA, FT dan AK.

Polres Kediri mengungkap bahwa penganiayaan yang dilakukan korban diawali dari kesalahpahaman antara korban dan tersangka yang mengakibatkan terjadinya penganiayaan terulang-ulang.

Kasus meninggalnya Bintang Bilqis Maulana cukup menyita perhatian publik karena ada upaya penyembunyian fakta sebenarnya. Perwakilan pondok yang ikut mengantarkan jenazah korban menjelaskan penyebab kematian korban akibat terjatuh dari kamar mandi.

Namun, fakta berhasil diungkap pihak kepolisian yang menemukan penyebab kematian korban yang diduga akibat menjadi korban penganiayaan serta pengeroyokan santri lain.

 

2 dari 2 halaman

Salah Satu Tersangka Adalah Sepupu Korban

Salah satu dari empat tersangka penganiaya santri Bintang Balqis Maulana, korban penganiayaan di salah satu pondok Pesantren di Kabupaten Kediri merupakan sepupu korban yang berinsial FA.

Ayah FA merupakan kakak dari ibu Bintang Balqis Maulana, keluarga FA tinggal di Denpasar Bali. Sedangkan FA menjalani Pendidikan di pondok pesantren yang sama dengan korban, namun berbeda tingkatan.

FA berusia 16 tahun atau dua tahun lebih tua dari Bintang Balqis Maulana yang saat ini berusia 14 tahun dan duduk di kelas 8 MTs di lingkungan Pendidikan ponpes yang sama.

“Saudara dekat, kalau Hari Raya keluarga FA pasti pulang ke sini,” ujar Kaka Bintang, Muhammad Ilham Rabu (28/2/2024).

Kata dia, FA dan Bintang juga sering bermain bersama saat berkumpul tanpa pernah terlihat konfilik.

“Mungkin FA terhasut temannya sehingga ikut menganiaya,”tambahnya.

Ilham sempat mencerca FA terkait penyebab meninggalnya Bintang. Awalnya tidak mengaku. Namun akhirnya FA mengakui bahwa dia terlibat dalam penganiayaan.