Liputan6.com, Lumajang - Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur, kembali erupsi, dengan ketinggain letusan abu vulkanik mencapai 800 meter diatas puncak gunung.
“Terjadi erupsi Gunung Semeru dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 800 meter di atas puncak atau 4.476 mdpl,”ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru Ghufron Ali, Senin (4/3/2024).
Baca Juga
Kata dia, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah Tenggara dan erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 140 detik.
Advertisement
Pada hari yang sama, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu mengalami erupsi dengan visual letuasan tidak teramati, namun erupsi terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 134 detik.
Letusan kembali terjadi pada pukul 19.10 Wib dengan visual letuasan tidak teramati, erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 114 detik.
Berdasarkan data jumlah letusan Gunung Semeru sejak 1 Januari hingga 3 Marat tercatat mencapai 92 kali erupsi, namun erupsi tersebut tidak mengganggu aktivitas warga di lereng gunung yang berada di perbatasan Lumajang dan Malang.
Gunung Semeru masih berstatus siaga atau level III sehingga masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor Tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak erupsi.
Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi Sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Tidak Boleh Beraktivitas Radius 5 Kilometer dari Kawah Puncak
Kemudian masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.
Masyarakat juga diimbau mewasapdai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran Sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, besuk Kembar , dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai- sungai kecil yang merupakan anak Sungai dari Besuk Kobokan.
Advertisement