Sukses

Dukung Terciptanya Inovator Muda, Sampoerna Academy Gelar Steam Expo 2024 Serentak di Lima Kota

Sampoerna Academy menggelar Steam Expo 2024 serentak di seluruh sekolah Sampoerna Academy Jakarta, Sentul, BSD, Surabaya, dan Medan pada 1 dan 2 Maret 2024. Total 700 karya dan 2,000 peserta ditampilkan pada ajang tersebut.

 

Liputan6.com, Jakarta - Sampoerna Academy menggelar Steam Expo 2024 serentak di seluruh sekolah Sampoerna Academy Jakarta, Sentul, BSD, Surabaya, dan Medan pada 1 dan 2 Maret 2024. Total 700 karya dan 2,000 peserta ditampilkan pada ajang tersebut.

Acara ini merupakan platform untuk menampilkan karya-karya siswa dan menginspirasi lahirnya calon inovator muda yang peka terhadap kebutuhan dan kondisi sekitarnya, seperti isu keberlanjutan, budaya, hingga arsitektural.

Mustafa Guvercin selaku Academic Director of Sampoerna Academy menjelaskan bahwa STEAM Expo 2024 berupaya menginspirasi pembelajaran berbasis pengalaman langsung.

“Melalui acara ini, kami ingin membina rasa percaya diri dan keyakinan diri di antara siswa-siswa kami. Kami berusaha untuk menanamkan kepada mereka semangat untuk berinovasi sejak usia dini untuk mempersiapkan mereka menjadi inovator dan pemimpin masa depan,” jelas Guvercin, Senin (4/3/2024).

Frida Dwiyanti selaku Principal of Sampoerna Academy Sentul menambahkan, acara tahunan ini merupakan platform untuk menampilkan perkembangan pembelajaran siswa.

"Acara ini sejalan dengan visi Sampoerna Academy untuk menghasilkan pemimpin masa depan yang terus belajar, kreatif, berpikir kritis, dan dapat menyelesaikan masalah," sambungnya.

Menurutnya, ini adalah kesempatan bagi siswa untuk berinovasi dengan menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh di sekolah.

"Tahun ini, siswa telah menciptakan berbagai karya berbasis STEAM yang relevan dengan kebutuhan dan kondisi sekitar, termasuk isu-isu keberlanjutan, seni dan budaya, serta arsitektur," ungkap Frida.

 

 

 

2 dari 2 halaman

Dukungan Kemendikbudristek

Direktur Sekolah Menengah Atas Kemendikbudristek Winner Jihad Akbar menyatakan, penerapan metode STEAM yang berbasis project-based learning sejalan dengan profil peserta didik pada kurikulum merdeka yang menargetkan kreativitas dan inovasi.

“Kami terinspirasi dari Sampoerna Academy dalam menerapkan project-based learning yang memiliki bobot 30% dari Kurikulum Merdeka,” jelasnya.

 

 

Pendekatan pembelajaran STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics) digunakan untuk mendorong dan membantu siswa mengintegrasikan serta menerapkan pengetahuan dari berbagai bidang ilmu, sehingga mereka dapat berpikir secara terhubung dan holistik serta menerapkan langsung pada masalah-masalah kehidupan nyata.

Metode pembelajaran STEAM di Sampoerna Academy difokuskan untuk memperkuat lima komponen penting siswa yang dikenal dengan 5C (Critical Thinking, Creativity, Communication, Collaboration, and Character), sehingga siswa dapat menjadi inovator dan pemberi solusi masalah di masa depan.