Liputan6.com, Lumajang - Gunung Semeru yang mempunyai ketinggian 3.676 meter di atas permukaan Lauat (mdpl), kembali erupsi disertai lontaran material abu vulkanik setinggi 800 meter.
“Untuk tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak atau 4.476 meter di atas permukaan laut,”ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Ghufron Alwi, Rabu (6/3/2024).
Baca Juga
Kata dia, kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22mm dan durasi 136 detik.
Advertisement
Sebelumnya, erupsi juga terjadi pada pukul 19.02 Wib Selasa (5/3/2024) dengan tinggi kolom abu vulkanik teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 meter di atas permukaan laut.
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah Selatan dan barat daya. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 121 detik," paparnya.
Pada pukul 01.00 Wib juga terjadi erupsi Gunung Semeru dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 500 meter di atas puncak atau 4.176 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 125 detik.
Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), sebanyak 99 kali letusan Gunung Semeru yang pernah tercatat oleh petugas di Pos Pengamatan Gunung Semeru di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang.
Gunung yang berada di Perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang tersebut masih berstatus siaga atau Level III, sehingga masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor Tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 Km dari puncak erupsi.
Dilarang Beraktifitas 500 Meter dari Tepi Sungai
Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500meter dari tepi Sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.
Masyarakat juga diimbau mewaspadai potensi awan panas, guguran lava , dan lahar di sepanjang aliran Sungai/Lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada Sungai- Sungai kecil yang merupakan anak Sungai dari Besuk Kobokan.
Advertisement