Sukses

KA Pandalungan Relasi Gambir - Jember Telat 6 Jam Akibat Banjir Semarang

KA Pandalungan relasi Stasiun Gambir - Jember mengalami keterlambatan kedatangan di Stasiun Jember sekitar enam jam pada Kamis ini akibat banjir di Wilayah Daop 4 Semarang.

Liputan6.com, Jember - Kereta Api (KA) Pandalungan tujuan Stasiun Gambir Jakarta yang berangkat dari Stasiun Jember menggunakan rangkaian kereta darurat pada Kamis tepat pukul 14.55 WIB imbas dari banjir yang terjadi di Semarang dan sekitarnya.

"Untuk mengurangi dampak kelambatan, kami melakukan rekayasa pola operasi, sehingga KA Pandalungan dari Stasiun Jember berangkat pukul 14.55 WIB," kata Manajer Hukum dan Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (Daop) 9 Jember Cahyo Widiantoro di Jember, Kamis (14/3/2024).

KA Pandalungan relasi Stasiun Gambir - Jember mengalami keterlambatan kedatangan di Stasiun Jember sekitar enam jam pada Kamis ini akibat banjir di Wilayah Daop 4 Semarang, sehingga tiba di Stasiun Jember pukul 16.40 WIB karena harus memutar jauh."KA Pandalungan diberangkatkan dari Stasiun Jember dengan menggunakan rangkaian enam kereta kelas eksekutif. Nantinya kereta tersebut di Stasiun Surabaya Pasar Turi akan ditambahkan lagi 2 kereta kelas eksekutif," tuturnya.

Ia menjelaskan kereta tujuan Stasiun Gambir Jakarta itu berangkat dari Stasiun Surabaya Pasar Turi dengan formasi seperti semula dengan membawa delapan kereta kelas eksekutif.

"Dari data manifes tercatat sebanyak 86 penumpang KA Pandalungan naik dari wilayah Daop 9 di antaranya dari Stasiun Jember, Stasiun Tanggul, Stasiun Klakah dan Stasiun Probolinggo," katanya.

Cahyo berharap doa dan dukungan semua pihak agar banjir di jalur rel kereta api wilayah Daop 4 Semarang segera surut dan rintang jalan dapat segera teratasi sehingga perjalanan kereta api bisa normal kembali.

 

2 dari 2 halaman

Perubahan Pola Operasi Kereta Api

Sebelumnya genangan banjir di beberapa titik di Petak Jalan Semarang Tawang Bank Jateng - Alastua yang masuk wilayah Daop 4 Semarang ketinggiannya melebihi 10 cm dari bagian rel paling atas, sehingga demi keamanan dan keselamatan perjalanan maka hal itu tidak memungkinkan untuk dilewati kereta api.

Dampak dari hal tersebut, beberapa KA mengalami perubahan pola operasi yang seharusnya melewati lokasi banjir harus memutar perjalanannya, termasuk KA Pandalungan dari Stasiun Gambir menuju Jember.

KA Pandalungan dari Stasuin Gambir dengan tujuan Stasiun Jember menjadi salah satu KA yang terdampak dan perjalanannya harus memutar lewat Tegal, Prupuk, Purwokerto, Yogyakarta, Solo, Gambringan dan Surabaya, sehingga mengalami kelambatan sekitar enam jam saat tiba di Stasiun Jember.