Sukses

Pedagang Buah Krai di Banyuwangi Mendapat Berkah Ramadhan, Keuntungannya Menggiurkan

Setiap bulan Ramadan tiba menjadi berkah tersendiri bagi pedagang buah Krai di Kabupaten Banyuwangi. Bagaimana tidak, Buah khas Banyuwangi ini hanya bisa dijumpai dikala bulan puasa saja.

Liputan6.com, Banyuwangi - Pedagang buah krai di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur mendapat berkah tersendiri saat Bulan Suci Ramadhan. Buah ini sering menjadi menu favorit bagi warga Banyuwangi saat berbuka puasa.

Buah krai yang hampir mirip dengan buah mentimun itu, memiliki aroma harum yang khas, memiliki warna kulit buah cenderung kuning dengan sulur kehijauan, ditambah daging buah yang lebih tebal dan lembut dibanding buah blewah.

Sehingga buah krai menjadi pilihan masyarakat Banyuwangi sebagai menu minuman yang menjadi simbol kesegaran dan kenikmatan untuk menemani santap buka puasa.

Salah satu pedagang buah Krai di Banyuwangi Sutrisno mengatakan, buah krai masih banyak dicari masyarakat Banyuwangi. Dirinya mengatakan dalam sehari ia bisa menjual hingga 80 kilogram buah krai.

“Saya kadang sampai membawa 100 kilogram buah krai, yang semuanya habis bahkan tak sampai sore, kemudian saya nebas lagi kepetani saya jual hari itu juga,” ujarnya di Banyuwangi, Selasa (19/3/2024).

Sutrisno menambahkan, buah Krai ini ia dapatkan dari petani Cungkingan, Desa Badean, Kecamatan Kabat, yakni sentra penghasil buah krai di Banyuwangi.

Ia membeli buah krai dari petani seharga Rp 25.000 dengan hitungan tumpukan atau paket. Satu tumpukan sendiri terdiri dari 4 hingga 5 buah dengan variasi ukuran buah yang berbeda.

Lapak dia mulai buka pada pukul 09.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. 

Sutrisno menjual buah krai dengan harga bervariasi, mulai dari harga Rp5.000 per buah, Rp10.000 dapat tiga buah, hingga Rp10.000 perbuah, tergantung dari ukuran buah krai yang dipasarkanya.

2 dari 2 halaman

Keuntungan Sahari Mencapai Rp500.000

Meski begitu  murah siapa sangka Sutrisno bisa mendapatkan keuntungan kisaran Rp500.000 dalam sehari

“Saya berjualan buah Krai saat jelang bulan Ramadan hingga beberapa hari setelah lebaran,”katanya

Sementara itu salah satu pembeli baah kerai, Asal Desa Padang, Kecamatan Singonjuruh, Angger mengaku bahwa ia menantikan momen bulan Ramadan untuk bisa menikmati buah Krai yang terkenal akan kesegaranya. Apalgi saat setelah disulapnya menjadi es krai dengan gula dan sirup.

“Makanya saya sempatkan beli saat istirahat kerja, karena saya dan keluarga gemar mengkonsumsi minuman es Krai untuk takjilan,”cetusnya