Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan, apabila terjadi kepadatan kendaraan karena antrean di gerbang tol pada saat mudik lebaran, maka pembebasan biaya diberlakukan. Namun, pengukuran jumlah kendaraan dalam kategori padat telah ditentukan tersendiri bersama Jasa Raharja.
“Saat tertentu saat arus sudah luar biasa ada wilayah yang berdasarkan rapat akan bebaskan beberapa waktu jalur tol apabila kapasitasnya melebihi dari apa yang dikriteriakan,” jelas Kapolri usai Rakor Lintas Sektoral Operasi Ketupat 2024, Senin (25/3/2024).
Baca Juga
Advertisement
Listyo Sigit Prabowo juga menyebut telah memetakan adanya 119 jalur alternatif apabila terjadi banjir saat mudik Lebaran 2024. Namun, tidak semua jalur akan digunakan.
“Kita siapkan titik alternatif 119 terdeteksi 112 alternatif,” ujar Kapolri.
Jenderal Sigit memastikan, jalur alternatif itu akan disosialisasikan dengan masif. Oleh karenanya, masyarakat diminta untuk selalu memperbaharui informasi lalu lintas saat mudik agar dapat memilih jalur terbaik.
“Akan disosialisasikan sehingga masyarakat bisa menghindari titik banjir. Setiap dinamika rekayasa dan pengamanan di jalan disosialisasikan,” ungkap Kapolri.
Menurut Jenderal Sigit, memang berdasarkan data BMKG pada saat arus mudik masih akan terjadi hujan dengan kapasitas ringan dan sedang.
Kapolri menambahkan, pihaknya juga menyiapkan total sebanyak 5.784 pos pos pengamanan hingga pelayanan selama masa mudik Lebaran 2024 yang disebar ke seluruh Indonesia. Pos itu dimaksud untuk mengawal para pemudik yang akan mobilitas ke luar kota.
"Pos yang nanti disiapkan untuk memberikan pelayanan apakah itu yang ada di jalan tol, rest area, kemudian di arteri dan termasuk jalur yang kita persiapkan untuk berikan pengamanan di wilayah wisata, ini juga kita persiapkan," tutur Sigit.
Posko untuk Kawal Pemudik
Sigit mengatakan puluhan ribu posko itu disiapkan untuk mengawal pemudik yang diprediksi meningkat 50 persen lebih pada tahun ini. Dalam rangka persiapan Operasi Ketupat 2024 yang digelar mulai 4-16 April, dengan melibatkan ratusan ribu personel gabungan.
"Sebagaimana disampaikan pak menko PMK bahwa mudik 2024 kali ini terjadi peningkatan kurleb 56% dibandingkan dengan mudik 2023. Artinya tentu untuk mudik kali ini kita persiapkan strategi terkait rekayasa lalu lintas yang akan dilaksanakan," ucapnya.
"Karena itu tentunya pengerahan pasukan, tadi sudah disampaikan oleh beliau, hal ini merupakan pengerahan yang cukup besar, kurang lebih 155.165 personel yang terlibat di dalam ada stakeholder terkait, sejumlah 68.969 personel," tambah dia.
Advertisement