Liputan6.com, Jakarta Dinas Pendidikan Jawa Timur mengupayakan segera merenovasi SMAN 1 Sangkapura, Bawean, Gresik, yang terdampak gempa berkekuatan magnitudo 6,5 pada 22 Maret 2024.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Aries Agung Paewai, mengatakan ruang laboratorium komputer, ruang kelas XII IPA dan ruang kelas lainnya hingga ruang guru yang mengalami kerusakan cukup berat akibat gempa.
"Saat pertama melihat, sangat menyedihkan karena tidak seperti yang kita lihat di media sosial. Ternyata lebih parah. Hampir semua kelas mengalami kerusakan. Informasi yang saya dapat dari kepala sekolah, dari 24 kelas, 22 kelas mengalami kerusakan, termasuk sejumlah komputer tidak bisa digunakan lagi karena tertimpa plafon," ujarnya, Senin (1/4/2024).
Advertisement
Aries memerintahkan kepala sekolah untuk menggelar pembelajaran secara daring, sebab jika dipaksakan untuk sekolah tatap muka, akan sangat membahayakan siswa dan guru. Apalagi saat ini gempa masih terus terjadi, meski dengan intensitas kecil.
"Insya Allah dalam waktu yang tidak lama, akan segera kami laporkan ke Bapak Pj Gubernur, dan akan ditindaklanjuti apa yang akan menjadi langkah provinsi, dan apa-apa yang menjadi langkah pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi," katanya.
Terkait renovasi, Aries mengatakan kemungkinan besar tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat ini. Sebab berdasar informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hingga sekarang masih terus terjadi gempa susulan.
"Kami akan terus menunggu informasi dari BPBD dan BMKG untuk mendapat informasi terkini. Jika dirasa sudah aman, tidak ada gempa susulan lagi, rehab rekon akan kami lakukan agar siswa bisa secepatnya melakukan proses pembelajaran dengan normal," katanya.
Ganti Baru Fasilitas yang Rusak
Untuk sarana dan prasarana yang rusak seperti fasilitas laboratorium, Aries menegaskan Pemprov Jatim akan menggantinya dengan yang baru.
Apalagi fasilitas lab komputer yang digunakan sudah tergolong komputer lama, sehingga memerlukan peremajaan komputer baru yang menggunakan teknologi baru, sehingga kemampuan siswa bisa mengikuti perkembangan teknologi informasi.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Sangkapura, Afandi mengatakan gempa bumi yang mengguncang Bawean pekan lalu mengakibatkan proses belajar mengajar tidak bisa dilaksanakan, seperti tidak bisa melakukan penilaian sumatif akhir jenjang (PSAJ) dan siswa batal mengikuti Olimpiade tingkat Kabupaten Gresik.
Saat ini, kata Afandi, proses belajar juga sudah dialihkan secara daring sesuai instruksi dari Dinas Pendidikan Jatim. Termasuk nanti juga akan menggelar ujian secara daring juga.
"Saat gempa terjadi, seluruh siswa sudah pulang semua. Hanya ada beberapa guru saja. Dan Alhamdulillah semua selamat," katanya.
Advertisement