Liputan6.com, Lumajang - Gunung Semeru yang berada di Perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur, kembali erupsi pada Kamis (4/4/2024) Pagi. Bahkan tercatat sudah tiga kali erupsi dalam kurun waktu tiga jam hingga pukul 12.00 Wib.
Erupsi pertama terjadi pada pukul 05.07 Wib, kemudian erupsi kedua terjadi pukul 07.14 Wib dan ketiga kembali erupsi pada pukul 08.31 Wib.
Baca Juga
“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada Kamis, 04 April 2024 pukul 08.31 Wib dengan tinggi kolom teramatai sekitar 700 meter di atas puncak atau 4.376 mdpl,” ujar petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Ghufron Alwi Kamis (4/4/2024)
Advertisement
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan barat laut, dan erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 98 detik.
Sebelumnya juga terjadi erupsi Gunung Semeru pukul 07.14 Wib dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 500 meter di atas puncak (4.176 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan barat laut. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 95 ddetik.
Sedangkan pukul 05.07 Wib terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 500 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitude masimum 22 mm dan durasi 137 detik.
Berstatus Siaga
Gunung Semeru masih berstatus siaga atau level III, sehingga PVMBG memberikan rekomendasi bahwa masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor Tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak.
Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi Sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak Kemudian masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.
Masyarakat juga diimbau mewaspadai potensi awan panas, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran Sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan.
Advertisement