Liputan6.com, Banyuwangi - Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Amir Hidayat menyatakan, wilayahnya mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit chikungunya Usai ditemukanya orang yang terjangkit penyakit tersebut di Kelurahan Singonegaran Kecamatan Banyuwangi Kota.
“Kami sudah melakukan surveilan epideiologi. Ada 12 orang yang suspek chikungunya,”ujarnya, Rabu (17/4/2024).
Baca Juga
Kata Amir, Dinas Kesehatan Banyuwangi sudah menurunkan tim untuk melakukan rapid test kepada orang yang dicurigai terpapar penyakit chikungunya tersebut. Hasilnya, 9 orang di antaranya menunjukan hasil positif chikungunya dan saat ini telah mendapatkan penanganan petugas kesehatan.
Advertisement
“Kami sudah meminta untuk dilakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk),” tambah Amir.
Selain itu, pihaknya juga mengupayakan pembinaan sosialisasi kerja bakti dan pembagian abate atau obat pembunuh jentik nyamuk secara serentak di wilayah yang mengalami jangkitan chikungunya.
Penyakit chikungunya merupakan penyakit yang hampir sama dengan demam berdarah, karena penularannya lewat nyamuk. Namun chikungunya menyerang persendian yang dapat menyebabkan penderitanya mengalami kelumpuhan.
Saat terjangkit, penderita akan merasakan nyeri pada bagian belakang mata, daerah perut, otot atau sendi, demam, kelelahan atau panas dingin hingga ruam kulit.
Penderitanya dapat pulih sepenuhnya usai gejala tersebut bertahan tiga hingga 10 hari, namun bagi sebagian orang, nyeri sendi dapat berlanjut selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Sementara untuk kasus kematian akibat komplikasi chikungunya sangat jarang ditemukan. Meski demikian masyarakat diminta untuk tetap waspada dengan cara menjaga kebersihan lingkungan seputar tinggalnya.
“Tetap jaga kebersihan lingkungan agar tetap sehat dan terhindar dari penyakit chikungunya dan DBD,” pungkas Amir.