Liputan6.com, Tuban - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tuban, Jawa Timur belum menerima laporan perihal kerusakan akibat gempa magnitudo 5 pada Rabu pukul 15.15 WIB.
Kepala BMKG Tuban Zem Irianto Padama mengatakan, dampak gempa dirasakan masyarakat Tuban dan Bawean, Gresik sekitar II - III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan-akan truk berlalu).
Baca Juga
"Belum ada laporan terkait adanya kerusakan bangunan dan korban akibat gempa tadi," tuturnya.
Advertisement
Ia mengatakan, dengan memperhatikan lokasi pusat dan kedalaman gempa bumi yang terjadi termasuk jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di Laut Jawa.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike slip)," ucapnya.
Ia menjelaskan, gempa bumi ini merupakan bagian dari rangkaian gempa bumi di Laut Jawa dengan magnitudo 6,0 yang terjadi pada Jumat (22/3/2024) pukul 11.22 WIB.
Ia mengatakan, hingga hari Rabu (17/4) sore pukul 15.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 580 aktivitas gempa bumi susulan.
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," katanya.
Selain itu, pihaknya juga meminta kepada masyarakat supaya menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," katanya.
Terasa hingga Bawean
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Bawean Gresik dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ujarnya.
Selain itu, lanjut Daryono, gempa bumi ini merupakan bagian rangkaian gempa bumi Laut Jawa M6,0 yang terjadi pada hari Jumat tanggal 22 Maret 2024 pukul 11:22:45 WIB.
"Hingga hari Rabu, 17 April 2024, pukul 15.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 580 aktivitas gempa bumi," ucapnya.
Daryono mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," ujarnya.
Advertisement