Sukses

Israel Akui 7.209 Tentaranya Terluka Akibat Perang di Gaza, Sebagian Mengalami Stres

Kementerian Perang Israel mengonfirmasi bahwa 7.209 tentara telah menerima perawatan medis sejak 7 Oktober 2023, menurut laporan tersebut, seperti dikutip dari Antara, Kamis (18/4/2024).

Liputan6.com, Jakarta - Militer Israel mengakui sekitar 7.209 tentaranya telah menderita luka-luka sejak Operasi Badai Al-Aqsa, menurut laporan kantor berita Hamas Palestina, Shehab, pada Rabu 17 April 2024.

Kementerian Perang Israel mengonfirmasi bahwa 7.209 tentara telah menerima perawatan medis sejak 7 Oktober 2023, menurut laporan tersebut, seperti dikutip dari Antara, Kamis (18/4/2024).

Kementerian itu juga melaporkan bahwa sekitar 30 persen dari mereka yang terluka menderita masalah psikologis dalam enam bulan terakhir.

Angka statistik itu muncul ketika sejumlah media Israel melaporkan adanya sensor terhadap jumlah tentara Israel yang menjadi korban perang di Gaza.

Stasiun TV Channel 12 milik pemerintah Israel sebelumnya melaporkan bahwa pihak militer meminta rumah-rumah sakit untuk tidak mengungkapkan jumlah korban sebelum berkoordinasi dengan mereka.

Serangan-serangan Israel sejak 7 Oktober lalu telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza mengungsi di tengah blokade yang melumpuhkan pasokan makanan, air bersih dan obat-obatan.

Sebelumnya,  Sedikitnya enam orang terluka di desa Arav Arav al-AramSha di Israel utara akibat serangan pesawat nirawak dan roket oleh kelompok bersenjata Hizbullah, menurut dinas kesehatan darurat nasional Israel, Magen David Adom (MDA), pada Rabu.

Pada hari yang sama, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan peringatan serangan udara dinyalakan dua kali dalam selang waktu 10 menit di desa itu.

Rekaman video dari pesawat nirawak Hizbullah yang jatuh di kawasan pemukiman di desa tersebut telah beredar di internet.

 

2 dari 2 halaman

6 Orang Luka Serius

Juru bicara MDA melaporkan serangan roket lewat unggahan di media sosial.

"Sebuah laporan diterima lewat Edaran 101 MDA bahwa enam orang terluka, teknisi medis darurat MDA dan paramedis bekerja sama dengan pasukan medis IDF memberikan perawatan dan evakuasi ke Pusat Medis Galilea di Nahariya,” kata dia.

Enam orang yang terluka semuanya adalah pria berusia 30-an, salah satunya dalam kondisi serius.

IDF mengatakan di aplikasi pesan Telegram bahwa mereka telah melakukan serangan balasan ke sumber serangan.

“Beberapa saat yang lalu, jet-jet tempur IDF menyerang kompleks militer Hizbullah di kawasan Ayta ash Shab di Lebanon selatan di mana teroris beroperasi,” kata IDF.

Hizbullah telah melancarkan serangan-serangan udara ke Israel sejak negara Yahudi itu memulai operasi militer di Jalur Gaza, Palestina.