Liputan6.com, Jakarta - Pendiri perusahaan produk perawatan kecantikan Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo meninggal dunia pada Rabu (24/4/2024) pukul 01.00 WIB. Mooryati wafat pada usia 96 tahun.
Â
Mooryati lahir pada 5 Januari 1928. Dia merupakan cucu Raja Kasunanan Surakarta Paku Bowono X yang memulai bisnis jamu pada 1975. Dia mendirikan Mustika Ratu pada 1978.
Advertisement
Dalam perkembangannya, Mustika Ratu memproduksi berbagai produk kecantikan dan kesehatan yang dipasarkan di Indonesia dan manca negara, termasuk di Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Amerika Serikat.
Mooryati juga dikenal sebagai pendiri Yayasan Puteri Indonesia dan pencetus kontes kecantikan Puteri Indonesia, yang digelar setiap tahun sejak 1992.
Mooryati dikenal sebagai sosok yang selalu tampak bugar dan awet muda meskipun sudah bersia lanjut. Dia membuka rahasia, bahwa hal tersebut tak lepas dari olahraga yang rajin dia lakukan.
"Dengan rajin berolahraga, tubuh tidak hanya dapat mengeluarkan racun-racun tetapi dapat memproduksi hormon-hormon pemicu rasa bahagia seperti dopamine dan serotonin," kata Mooryati, saat menyambut HUT ke-88 tahun Mooryati Soedibyo di Jakarta, Senin 4 Januari 2016.
Dia mengatakan dirinya tidak takut menua karena rasa bahagia yang terus ditanamkan dalam pikirannya.
Mooryati masih melakukan senam secara rutin agar terhindar dari osteoporosis dan latihan fisioterapi agar lutut kuat untuk berjalan.
Selain olahraga fisik, ia pun menyempatkan diri untuk melakukan meditasi dan berdoa agar fisik dan jiwanya terhindar dari tekanan.
"Cantik itu harus luar dan dalam. Saya tidak pernah memikirkan beban dan tidak memiliki rasa sengit dalam diri saya. Itu lah yang membuat pikiran tenteram," kata dia.
Berpuasa juga menjadi cara mudah agar awet muda karena dengan berpuasa dapat mengeluarkan racun dalam tubuh.
Tip terakhir agar awet muda adalah dengan rutin minum jamu.
"Sejak muda saya rajin minum jamu. Sampai sekarang juga masih rajin. Saya biasanya minum beras kencur yang saya buat sendiri di rumah," kata Mooryati yang menjadi salah satu penasihat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi).
Â
Buku Otobiografi Setebal 500 Halaman
Mooryati Soedibyo meninggalkan warisan buku otobiografi 'Menerobos Tradisi Memasuki Dunia Baru'. Buku ini dirilis bertepatan dengan Hari Kartini pada 21 April 2016.
"Menerobos tradisi artinya saya tidak menolak tradisi lokal yang saya cintai, saya terobos karena mendambakan perubahan," kata Mooryati.
Buku otobiografi setebal 500 halaman dan berisi 48 bab itu mengisahkan kehidupan Mooryati sebagai puteri keraton Surakarta yang menerobos tradisi menjadi wirausaha, hal yang dianggap tabu untuk wanita ningrat saat itu.
"Seorang putri sudah menikah lalu berdagang, dikatakan sangat tidak pantas apalagi jamu gendong, itu khan rendah," kenang Mooryati yang mengenakan kebaya hijau.
Bisnis yang berawal dari garasi rumah sendiri untuk meramu minuman beras kencur melejit menjadi perusahaan jamu dan kosmetika besar di Indonesia.
Produknya kini telah diekspor ke 20 negara, termasuk Rusia, Belanda, Jepang, Afrika Selatan, Malaysia, Brunei juga kawasan Timur Tengah.
Advertisement
Dikenal sebagai Pengusaha Visioner
Pembawa acara yang pernah menjadi Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya menyampaikan kabar duka tersebut dalam unggahan di akun Instagram miliknya, @tantowiyahyaofficial, Rabu.
"Telah berpulang ke pangkuan-NYA, Ibu DR.H.BRA. Mooryati Soedibyo pada hari Rabu, 24 April, jam 01.00 WIB dini hari pada usia 96 tahun (5 Januari 1928 - 24 April 2024). Innalillahiwainnailaihirojiun," tulis Tantowi dalam unggahan di akun Instagram.
"Selamat jalan Bu Moor. Semoga seluruh amal ibadah dan kebaikan ibu semasa hidup akan meringankan langkah ibu kembali ke pangkuan-NYA. Saya bersaksi ibu adalah orang baik yang telah banyak berbuat bagi bangsa ini," katanya.
Tantowi mengenang Mooryati sebagai perempuan pengusaha yang visioner. Tantowi juga menyebut jamu racikannya telah memberikan banyak manfaat bagi kesehatan masyarakat serta mengharumkan nama Indonesia di luar negeri.