Sukses

Pengamat: Risma Populer di Jatim, tapi Elektabilitasnya Jauh di Bawah Khofifah

Pakar komunikasi politik Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Gilang Gusti Aji mengatakan sosok Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma cukup populer di Jawa Timur. Tapi elektabilitasnya tidak setinggi mantan Gubernur Khofifah Indar Parawansa jika maju Pilkada Jatim 2024.

Liputan6.com, Surabaya - Pakar komunikasi politik Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Gilang Gusti Aji mengatakan sosok Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma cukup populer di Jawa Timur. Tapi elektabilitasnya tidak setinggi mantan Gubernur Khofifah Indar Parawansa jika maju Pilkada Jatim 2024.

"Bu Risma saya kira nama yang populer di Jawa Timur, terutama di sekitar wilayah Surabaya, tetapi kalau kita lihat elektabilitasnya juga beberapa survei saya lihat belum di atas 10 persen," kata Gilang, Sabtu (27/4/2024).

Dia melihat elektabilitas Risma masih berkutat di angka 10 persen, sedangkan Khofifah sudah berada di atas 30 persen.

Menurutnya, persentase elektabilitas Risma dengan Khofifah cukup jauh mengingat Pilkada Serentak 2024 menyisakan waktu 214 hari lagi.

"Ibu Khofifah sudah di atas 30 persen, itu kan angka yang cukup jauh dalam kurun waktu tujuh bulan ini," jelasnya.

Di sisi lain, Gilang menilai Risma masih mempunyai peluang untuk maju pada bursa Pilkada Jatim. Namun, dengan waktu yang cukup pendek, mantan Wali Kota Surabaya itu harus bekerja keras agar bisa menang pada Pilkada 2024.

"Masih ada waktu, tetapi saya kira Ibu Risma punya peluang maju, tetapi dengan waktu yang cukup pendek. Ini memang butuh perjuangan yang cukup masif dan kerja keras," ujar Gilang.

2 dari 3 halaman

Risma Maju Pilkada Jakarta?

Sebelumnya, nama Risma masuk radar PDIP untuk maju di Pilkada Jakarta 2024, bersama sejumlah nama lain seperi Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Menteri Sosial Tri Rismaharini sendiri belum berani memutuskan untuk maju atau tidak di Pilgub Jakarta 2024. Risma juga tidak punya uang yang cukup untuk maju Pilgub.

"Yang pertama aku enggak punya uang, satu. Yang kedua, aku gak berani. Berani, enggak berani aku ngomong. Bahkan, ngomong ingin kalau enggak berani, untuk menjadi ingin," kata Risma kepada di Gedung Aneka Bhakti, Kemensos, Jakarta, pada Jumat (26/4/2024).

Menurut mantan Wali Kota Surabaya ini, memimpin suatu daerah memiliki tanggung jawab yang besar. Kala itu, Risma pernah berniat tak ingin menjadi Walikota lantaran teringat kisah seorang khalifah yang merasa bersalah saat tahu ada warganya yang kelaparan.

"Saya tidak mau, ternyata saya punya kekurangan, saya tidak bisa menyelesaikan masalah mereka. Itu yang saya takut. Karena itu saya tidak berani ngomong ya atau tidak," ungkapnya.

"Sebetulnya sudah banyak dulu yang nawari, tapi ya saya jawab begini terus, karena saya takut terus ya," pungkasnya.

 

 

3 dari 3 halaman

Jadwal Tahapan Pilkada 2024:

 

1. Pada tanggal 27 Februari—16 November 2024: Pemberitahuan dan pendaftaran pemantau pemilihan;

2. Pada tanggal 24 April—31 Mei 2024: Penyerahan daftar penduduk potensial pemilih;

3. Pada tanggal 5 Mei—19 Agustus 2024: Pemenuhan persyaratan dukungan pasangan calon perseorangan;

4. Pada tanggal 31 Mei—23 September 2024: Pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih;

5. Pada tanggal 24—26 Agustus 2024: Pengumuman pendaftaran pasangan calon;

6. Pada tanggal 27—29 Agustus 2024: Pendaftaran pasangan calon;

7. Pada tanggal 27 Agustus—21 September 2024: Penelitian persyaratan calon;

8. Pada tanggal 22 September 2024: Penetapan pasangan calon;

9. Pada tanggal 25 September—23 November 2024: Pelaksanaan kampanye;

10. Pada tanggal 27 November 2024: Pelaksanaan pemungutan suara; dan

11. Pada tanggal 27 November—16 Desember 2024: Penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara.