Sukses

Siswi SD Meninggal Diduga Akibat Bullying di Lamongan Sempat Dirawat di RSUD Soetomo Surabaya

Seorang siswa Sekolah Dasar (SD) asal Kecamatan Karanggeneng, Lamongan, meninggal dunia diduga akibat dibully temannya atau mendorong korban hingga jatuh dan menyebabkan pankreasnya pecah.

Liputan6.com, Lamongan - Seorang siswa Sekolah Dasar (SD) asal Kecamatan Karanggeneng Lamongan berinisial AR (12), meninggal dunia diduga akibat dibully temannya atau mendorong korban hingga jatuh dan menyebabkan pankreasnya pecah.

"Kasus dugaan bullying yang mengakibatkan korbannya tewas tersebut sebenarnya terjadi pada 19 Februari lalu. Saat itu, korban disebut jatuh seusai didorong oleh temannya pada waktu mau upacara di sekolah," ujar Ketua Komisi Perlindungan Anak Jatim, Febri Kurniawan Pikulun, Jumat (3/5/2024).

Korban, lanjut Febri, akhirnya sempat dibawa pihak sekolah ke puskesmas terdekat. Namun, karena kendala peralatan yang dianggap kurang lengkap korban dirujuk ke rumah sakit terdekat.

"Sempat dirawat di RS Muhammadiyah beberapa hari lalu dirujuk ke RSUD dr Soetomo," ucapnya.

Febri mengungkapkan, korban akhirnya meninggal dunia saat mendapat perawatan di RSUD dr Soetomo pada 11 Maret 2024. Dari hasil diagnosa, korban diketahui menderita pankreas pecah.

"Dari informasi yang diterima, saat jatuh, korban diketahui terkena pecahan keramik. Namun, bagaimana pecahan keramik itu bisa mengenai korban, informasi itu masih digali lagi," ujarnya.

Terkait insiden yang menewaskan siswi SD akibat dugaan bullying itu, ibu korban memutuskan untuk melaporkan kasus itu ke polisi. Laporan itu pun sudah diterima dan diterbitkan laporan dengan nomor No. LP-B/137/V/2024 /SPKT/ POLRES LAMONGAN/POLDA JAWA TIMUR

"Sudah kita lakukan laporan ke polisi. Kita berharap nanti polisi dapat memberikan atensi atas kasus ini," ucap Febri.