Liputan6.com, Jakarta - Menjadi seorang dokter muda tidak lantas menutup keinginan Daniel Tanri Rannu alias Daniel berhenti mengembangkan bisnis properti.
Pria asal Jakarta itu kini sukses dengan Jendela360 dan Cari Properti, sebuah perusahaan startup properti yang dirintisnya sejak 2016.
"Startup ini sudah jalan 8 tahun, tim kita berkembang dan tercatat ada 270 orang," ungkap Daniel dalam keterangan, Rabu (8/5/2024).
Advertisement
Jendela360 berkembang pesat dengan membawa pendekatan O2O (Online to Offline) setelah mendapat pendanaan sebesar US$ 2 juta dari investor di Indonesia dan Jepang.
Dengan pendekatan O2O itu, Jendela360 membawa transaksi properti bukan hanya menjadi lebih efisien karena peranan teknologi tapi juga lebih efektif karena pendekatan human relation.
"Saat ini kita dikenal sebagai startup one of the largest proptech platform di Indonesia. Bisa dibilang capaian ini adalah bentuk kepercayaan investor di mana investornya bukan investor kaleng-kaleng," kata Daniel.
Dari latar belakang keluarga yang kurang, membuat tiga bersaudara ini memiliki daya juang untuk lebih berhasil menggapai cita-cita sarjana.
"Kedua kakak saya lulus di UI, satunya arsitektur, satunya lagi lulus di Fakultas Ekonomi. Sementara saya lulus jadi dokter di Universitas Atmajaya," sebut Daniel.
Di kampusnya, Daniel bukan cuma menghabiskan waktu untuk nongkrong. Ia membuktikan bahwa kuliah dengan mengandalkan kemauan yang kuat bisa menjadi dokter dengan predikat baik.
Prestasi menjadi lulusan kedokteran dengan predikat baik itu berbuntut pada dilema antara melanjutkan karir di dunia kesehatan atau menyelami bisnis startup.
"Saat itu ada satu passion yang mana juga bertemu dengan opportunity. Akhirnya saya memutuskan untuk bikin startup," lanjutnya.
Startup pertama yang ia buat cukup digandrungi masyarakat, ia membangun pasar online yang menjual peralatan sulap bernama Rajasulap.
"Saya bikin website e-commerce namanya Rajasulap. Itu lumayan terkenal. Itu jalan dari 2008 sampai 2018 atau selama 10 tahun sampai tren pasarnya benar-benar habis," kata Daniel.
Perjalanan di dunia startup ia kembali selami dengan membangun platform digital untuk menghubungkan antara pencari jasa dengan para pekerja spesialis bangunan maupun elektronik.
"Semacam Gojek tapi buat nyari tukang. Tukang AC, tukang bangunan, dan lain-lain. Ternyata marketnya cukup susah akhirnya tutup," papar Daniel.
Kedepankan Nilai Ketimbang Bakar Uang
Daniel benar-benar mempelajari setiap kegagalan membangun startup. Hingga akhirnya, Jendela360 lahir pada akhir tahun 2016. Platform ini menawarkan jasa rental apartemen dengan menyajikan virtual tour di mana customer bisa menjelajah ruangan melalui platform Jendela360 sebelum membeli.
"Jendela360 teknologi pertama di Indonesia yang pertama memperkenalkan virtual tour. Kita bisa lihat dari ruangan satu ke ruangan lain. Seolah-olah kita sedang berada di lokasi," papar Daniel.
Selain Jendela360, Daniel juga melebarkan sayap dengan membangun platform jual beli properti bernama CariProperti.
"Di 2021, kita bikin bisnis unit namanya CariProperti untuk jual beli properti. Dua unit bisnis itu, kita bikin satu holding company namanya Jendela Group," paparnya.
Dari kegagalan-kegagalan itu Daniel memetik pelajaran bahwa prinsip bisnis startup musti mengedepankan nilai ketimbang bakar uang di awal membangun bisnis.
"Jadi gak boleh pakai prinsip yang penting marketnya tumbuh dulu, buat saya itu konsep membuat startup yang wrong way. Karena sebenarnya, kalau kita bisa creat velue ke market, market itu pasti mau bayar kita," tandasnya.
Advertisement