Sukses

1.366 PPPK di Surabaya Kantongi SK Pengangkatan, Begini Pesan Eri Cahyadi

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyerahkan Surat Keputusan (SK) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk tahap kedua.

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyerahkan Surat Keputusan (SK) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk tahap kedua.

Di tahap pertama, Wali Kota Eri menyerahkan SK PPPK sebanyak 2.086, dan di tahap kedua Wali Kota Eri menyerahka SK PPPK sebanyak 1.366.

Eri menyampaikan, kalau mendapatkan rezeki besar seperti pengangkatan PPPK ini jangan pernah lupa meminta doa dan restu kepada orang tuanya. Bahkan, ia meminta kalau orang tuanya itu ada di Surabaya, ia meminta untuk didatangi lalu cium kakinya sembari menyampaikan terima kasih dan meminta doanya untuk langkah selanjutnya.

“Sedangkan kalau orang tuanya ada di luar kota, telepon beliau, sempatkan itu karena keberhasilan PPPK hari ini, kalian diangkat PPPK hari ini bukan karena keberhasilan dirinya sendiri, sama seperti saya menjadi Wali Kota Surabaya bukan karena saya sendiri, tapi karena ada doa kedua orang tua yang dikabulkan oleh Tuhan yang diberikan melalui kita,” kata Eri, Jumat (10/5/2024).

Selain itu, Eri juga menyampaikan kalau sudah PPPK, maka kerjanya harus lebih semangat. Sebab, PPPK dan PNS itu tidak akan pernah terdampak oleh apapun, seperti di masa Covid-19 beberapa waktu lalu, hampir semua pekerjaan terdampak dan kolap, tapi PNS tidak pernah karena tetap bertahan, dan penghasilannya tetap alias tidak terdampak. 

“Jangan lupa untuk berinfaq dan bersedekah untuk memberikan sebagian rezeki kepada orang lain, karena yang saya ingatkan adalah rezeki yang kita terima sebagian itu adalah milik fakir miskin yang dititipkan Tuhan kepada kita,” ujarnya.

 

2 dari 2 halaman

Menggunakan Sistem Merit

Di samping itu, dalam bekerja di Pemkot Surabaya sudah menggunakan sistem merit. Oleh karena itu, jadikanlah Pemerintah Kota  Surabaya ini sebagai rumahku adalah surgaku, artinya jadikan rumah untuk mencapai surga. 

“Jadi, jangan sikut-sikutan dan jangan rebutan jabatan, karena ini rumah kita, tempat kita mencari makan di pemerintah kota, kita mencari kehidupan untuk keluarga kita di rumah kita ini. Kalau ada yang menjelek-jelekkan pemerintah kota dari dalam, ya jegurno laut ae (ya tenggelamkan ke laut saja), karena kita cari makannya di pemerintah kota, kita cari kehidupan keluarga kita di pemerintah kota,  masak pemerintah kota lalu dijelek-jelekkan, berarti kan orang seperti ini sudah tidak benar,” tegasnya.

Wali Kota Eri juga berpesan kepada para PPPK itu untuk menguatkan kedekatan dengan para ASN di lingkungan Pemkot Surabaya. Sebab, PPPK tidak ada bedanya dengan ASN. Makanya, di tahun depan hak-hak mereka akan disamakan dengan hak-hak yang diterima ASN.

“Kalau sekarang kan tidak mungkin karena sudah masuk bulan Mei  dan sudah masuk anggaran yang sudah kita rencanakan di tahun ini,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia berharap di 2025 para PPPK itu bisa lebih sejahtera, karena dia mengaku sudah meminta para asisten dan juga Sekretaris Daerah Kota Surabaya untuk menyamakan hak-hak PPPK dengan hak-hak yang diterima oleh PNS.

“Nominalnya insyaallah yang terendah di Surabaya sudah di angka Rp 8 juta, sehingga take home pay-nya sekitar Rp 10 jutaan di tahun depan. Semoga berkah,” kata dia.