Sukses

Kemenag, Baznas dan LAZ Serahkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag Waryono Abdul Ghafur menyampaikan, bantuan ini merupakan bentuk kehadiran negara di tengah masyarakat, terutama saat terjadi bencana.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag), BAZNAS, dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang tergabung dalam Forum Zakat (FOZ) menyerahkan bantuan sebanyak Rp180 juta kepada korban terdampak banjir bandang di Agam dan Tanah Datar, Sumatra Barat, Sabtu (18/5/2024).

Selain itu, bantuan berupa kebutuhan logistik, sembako, dapur umum, ambulans, dan kebutuhan darurat lainnya juga diserahkan.

Bantuan tersebut langsung diserahkan di Posko Pusat Agam dan Tanah Datar, dan diterima oleh Sekda masing-masing.

Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag Waryono Abdul Ghafur menyampaikan, bantuan ini merupakan bentuk kehadiran negara di tengah masyarakat, terutama saat terjadi bencana. Ia berharap, bantuan tersebut dapat memberi semangat kepada korban terdampak.

"Kami atas nama Kemenag turut berduka atas terjadinya bencana ini. Kami berharap, kedatangan kami dapat menyemangati korban untuk bangkit," ujarnya.

Waryono menjelaskan, Kantor Kemenag kabupaten/kota, BAZNAS, dan LAZ telah melakukan kegiatan evakuasi, pendirian tenda, dan Posko bantuan. Waryono menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk selalu hadir di tengah masyarakat terdampak bencana, seperti yang dilakukan saat banjir menimpa Demak dan Kudus pada Februari 2024 lalu.

"Tidak hanya hadir untuk masyarakat Indonesia, tapi juga untuk masyarakat internasional seperti di Palestina. Ini komitmen kita bersama," ungkapnya.

Sekda Kabupaten Tanah Datar Iqbal R berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyerahan bantuan tersebut. Ia mengungkapkan, kehadiran berbagai pihak di tengah kondisi bencana menjadi penyemangat tersendiri bagi pemerintah daerah dan masyarakat terdampak.

"Kehadiran bapak dan ibu di tengah bencana yang menimpa masyarakat kami lebih dari cukup untuk mendorong kami tetap semangat melalui kondisi bencana ini," ujarnya.

2 dari 2 halaman

Koordinasi dengan BPBD

Iqbal menambahkan, pihaknya akan mengatur alur pendistribusian bantuan untuk masyarakat. Ia berharap, pihak terkait terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat agar bantuan dibagikan secara merata dan terdata dengan baik.

Bencana banjir bandang itu terjadi pada malam Minggu, 11 Mei 2024. Banjir itu dipicu oleh hujan lebat dengan intensitas tinggi di wilayah hulu Gunung Marapi. Banjir bandang itu juga berdampak di empat kabupaten/kota di Sumatra Barat, yaitu Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, dan Padang Pariaman.

Menurut data sementara pemerintah setempat, sejauh ini tercatat 62 korban jiwa, 25 orang hilang, dan 44 orang mengalami luka berat. Selain itu, terdapat sekitar 4.157 orang terpaksa mengungsi. Tidak hanya itu, bencana juga merusak rumah masyarakat, fasilitas umum seperti jalan, jembatan, rumah ibadah, permukiman, serta lahan pertanian dan peternakan masyarakat.