Liputan6.com, Surabaya - Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berkomitmen terus mendukung Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya meningkatkan budaya inovasi yang berkelanjutan. Satu di antaranya kegiatan Pameran dan Penganugerahan Lomba Inovasi Surabaya atau Inovboyo.
"Melalui kegiatan ini (Inovboyo) diharapkan mampu memacu dan memotivasi pemerintah daerah untuk mampu melihat permasalahan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan cara yang tidak biasa serta bisa memecahkannya secara kreatif, solutif dan inovatif," ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris BSKDN Abas Supriyadi, dalam keterangan Selasa (21/5/2024).
Abas menekankan, pentingnya inovasi sebagai kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Dia mengimbau Pemkot Surabaya agar melakukan pengembangan inovasi berbasis kearifan lokal dan potensi unggulan daerah.
Advertisement
Tidak hanya itu, dirinya juga membeberkan konsep replikasi, modifikasi, dan adaptasi inovasi yang bisa dilakukan Pemkot Surabaya untuk mengembangkan inovasi.
"Konsep replikasi, modifikasi, dan adaptasi inovasi dari tempat lain dapat menjadi strategi yang efektif dalam mengembangkan inovasi, catatanya harus disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik daerah masing-masing," ungkapnya.
Abas juga mengapresiasi Pemkot Surabaya yang telah berpartisipasi dalam pelaporan inovasi melalui aplikasi Indeks Inovasi Daerah (IID) sejak tahun 2018. Pada tahun tersebut, Pemkot Surabaya berhasil memperoleh peringkat 7 pada klaster kota.
Berikutnya, pada 2019 berada pada peringkat 10 pada klaster kota dan kabupaten, pada 2020 memperoleh peringkat 53 pada klaster kota, dan 2021 berada pada peringkat 2 dari 93 kota. Sedangkan, pada 2022 mencapai peringkat 7 dari 93 kota dan pada 2023 berada pada peringkat 17 dari seluruh kota di Indonesia.
"Kami Kemendagri mengucapkan apresiasi dan selamat untuk Kota Surabaya terhadap capaian laporan inovasi daerah sampai saat ini. Khususnya pada tahun 2023 yang telah menyandang predikat sangat inovatif dengan total skor mencapai 61,41," jelas Abas.
Â
Jadi Pelecut Semangat
Abas berharap, ke depan kegiatan inovasi di Kota Surabaya tidak hanya dimaknai sebagai pengetahuan umum semata, tetapi juga dijadikan sebagai budaya yang selalu ditumbuhkembangkan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, mengingat inovasi ini bukanlah sebuah urusan, melainkan ada di setiap urusan pemerintahan.
Abas juga mengucapkan selamat kepada setiap penerima penghargaan dalam acara tersebut.
"Semoga kegiatan ini tidak hanya menjadi ritual seremonial belaka, melainkan sebuah momentum pelecut semangat untuk bangkit dan membangun Kota Surabaya secara berkesinambungan," pungkasnya.
Advertisement