Liputan6.com, Mojokerto - Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur mendorong masyarakat agar memviralkan Batik Ulur Wiji asal kabupaten setempat agar lebih dikenal luas.
Batik Ulur Wiji khas Kabupaten Mojokerto ini telah berhasil menembus pasar internasional seperti Kanada, Jepang, hingga Singapura.
Hal itu disampaikan Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati saat dirinya mengunjungi rumah produksi eco-fashion batik yang berlokasi di Dusun Pandantoyo, Desa Pandankrajan, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Selasa (21/5/2024).Â
Advertisement
"Batik tulis rintisan Nasta Rofika ini, merupakan batik yang diproduksi dengan pewarna alami dari tumbuh-tumbuhan, sehingga batik tulis ini memiliki daya tarik tersendiri di dunia fashion. Ayo siapa lagi kalau bukan kita yang akan besarkan, mengenalkan dan mencintai produk-produk saudara kita sendiri," kata dia.
Selain itu, batik Ulur Wiji yang menghadirkan berbagai ragam motif dengan motif-motif yang terukir tidak terlalu ketat, membuat batik tersebut tidak hanya bisa dipakai untuk acara formal akan tetapi juga cocok digunakan untuk aktifitas sehari-hari.
Dari kelebihan tersebut, orang nomor satu di lingkup Pemkab Mojokerto menilai, bahwa batik Ulur Wiji memiliki pangsa pasar tersendiri yakni kaum millenial.
"Ini keren sekali dan kekinian. Jadi bagi yang suka motif-motif kontemporer, orang-orang yang dinamis dan yang kekinian ini sangat cocok sekali," ujarnya.
Â
Gunakan Pewarna Alami
Bupati Ikfina juga menuturkan, bahwa diproduksi dengan menggunakan pewarna alami, membuat batik Ulur Wiji juga dinilai ikut andil dalam menjaga kelestarian lingkungan.
"Ini merupakan suatu prospek yang sangat bagus sekali karena memakai pewarna alam, ya jadi istilahnya aman untuk lingkungan dan kesehatan para pekerjanya," ujarnya.
Sehingga, kata dia, dengan berbagai keunikan dan pemilihan bahan yang tepat batik Ulur Wiji juga sangat cocok digunakan di daerah iklim tropis.
"Ini ringan, cocok untuk daerah yang panas. Jadi ini tidak gerah," tuturnya.
Advertisement