Liputan6.com, Lumajang - Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur, kembali erupsi disertai luncuran awan panas.
“Gunung Semeru erupsi dan letusan disertai awan panas dengan jarak luncur tidak diketahui karena gunung tertutup kabut,” ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian Rabu (22/3/2024).
Baca Juga
Kata dia, visual letusan tidak teramati karena tertutup kabut, namun erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22mm selama 262 detik.
Advertisement
Gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut erupsi lagi pada pukul 08.17 Wib dengan tinggi kolom abu vulkanik teramati sekitar 800 meter di atas puncak atau 4.476 mdpl.
“Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 118 detik,” paparnya.
Sebelumnya, Gunung Semeru erupsi pada Senin (20/5/2024 pukul 19.15 Wib disertai awan panas dengan jarak luncur tidak diketahui karena visual tertutup kabut.
Saat erupsi, tinggi kolom abu vulkanik Gunung Semeru tidak teramati dan erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan druasi sekitr 4 menit 8 detik.
Kepala Pelaksana BPBD Lumajang, Patri Dwi Hastiadi mengatakan, erupsi Gunung Semeru yang disertai luncuran awan panas pada Senin (20/5/2024) malam dan Selasa pagi, masih dalam katagori aman.
“Berdasarkan laporan petugas bahwa jarak luncur awan panas tersebut tidak dapat diketahui karena tertutup kabut, namun sejauh ini dipastikan masih aman dan terkendali karena jauh dari permukiman penduduk,” tuturnya.
Semeru Berstatus Siaga atau Level III
Gunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapaun di sektor Tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 Km dari puncak erupsi
Di luar jarak tersebut, ,masyaralat juga diimbau tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi Sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 Km dari puncak.
Kemudian warga juga dilarang beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah/puncak Gunung Api semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.
Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran Sungai yang berhulu di puncak Gunung Api semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada Sungai- Sungai kecil yang merupakan anak Sungai dari Besuk kobokan.
Advertisement