Sukses

Polres Ponorogo Bentuk Satgas Selidiki Penyebab Kelangkaan Gas Elpiji Subsidi

Investigasi gabungan tersebut diberlakukan dengan atensi kepolisian menyusul kelangkaan elpiji subsidi di pasaran daerah itu selama beberapa pekan terakhir.

Liputan6.com, Ponorogo - Gas elpiji subsidi ukuran 3 kilogram di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur mengalami kelangkaan. Hingga saat ini Polres Ponorogo sedang melakukan penyelidikan penyebab kelangkaan tersebut.

Untuk menyelidiki kasus kelangkaan gas elpiji subsidi 3 kilogram tersebut, Polres Ponorogo membentuk satuan tugas khusus (satgas).

"Sejauh ini belum bisa kami pastikan penyebab kelangkaan gas elpiji tiga kilogram. Kami masih terus bekerja sampai hari ini," kata Kapolres Ponorogo AKBP Anton Prasetyo di Ponorogo, Minggu (2/6/2024).

Kapolres Ponorogo mengatakan bahwa satgas khusus pencari sebab kelangkaan gas elpiji subsidi itu telah bekerja sejak sepekan terakhir.

Satgas ini terdiri atas lintas gabungan dari unsur kepolisian dan Pemkab Ponorogo.

Investigasi gabungan tersebut diberlakukan dengan atensi kepolisian menyusul kelangkaan elpiji subsidi di pasaran daerah itu selama beberapa pekan terakhir.

Berdasarkan hasil inspeksi dan pemeriksaan lapangan, mulai dari tingkat stasiun pengisian bulk elpiji hingga pangkalan mengarah pada satu kesimpulan.

Yaitu ada informasi bahwa penyebab kelangkaan elpiji bersubsidi akibat penutupan salah satu SPBE di Ponorogo, beberapa waktu lalu.

"Yang jelas kami memastikan elpiji bisa disalurkan tepat sasaran, jika memang ada indikasi penyelewengan atau penimbunan tentu akan kami tindak," ucapnya.

 

2 dari 2 halaman

Distribusi Terlambat

Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan dan UMKM Ponorogo Paras Paravirodhena membenarkan jika penyebab kelangkaan gas elpiji tiga kilogram karena tutupnya salah satu SPBE di Ponorogo selatan.

Akibatnya, kata dia, distribusi elpiji terpaksa didatangkan dari Kabupaten Magetan, Madiun hingga Ngawi.

"Stok ada tapi karena didatangkan dari daerah lain jelas distribusi terlambat, mungkin itu penyebabnya," tutur dia.