Sukses

Pemkab Lumajang Perketat Pengawasan dan Regulasi Aktivitas Pertambangan Usai Kasus Longsor

Yuyun menyerukan perlunya diskusi antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk instansi pemerintah yang mengatur regulasi dan perizinan, serta himpunan penambang dan warga pekerja tambang, guna memperbaiki tata kelola dari hulu ke hilir.

Liputan6.com, Lumajang - Penjabat (Pj) Bupati Lumajang Indah Wahyuni atau Yuyun menyayangkan longsor yang terjadi di Dusun Supit Desa Pronojiwo. Dia berharap agar musibah itu menjadi pembelajaran untuk perbaikan tata kelola pertambangan pasir.

Yuyun menyerukan perlunya diskusi antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk instansi pemerintah yang mengatur regulasi dan perizinan, serta himpunan penambang dan warga pekerja tambang, guna memperbaiki tata kelola dari hulu ke hilir.

"Termasuk perhatian pemilik tambang kepada pekerja tambang, seperti apakah ada asuransi. Jika ada asuransi, maka jika terjadi sesuatu, keluarga yang ditinggalkan bisa mendapatkan jaminan untuk melanjutkan hidupnya," ujarnya, Rabu (5/6/2024).

Kejadian tersebut menyoroti pentingnya pengawasan dan regulasi yang ketat dalam aktivitas pertambangan untuk mencegah tragedi serupa di masa mendatang.

Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan para pekerja tambang melalui perbaikan tata kelola dan koordinasi yang lebih baik antara semua pihak terkait.

“Dengan langkah-langkah yang tepat, kami harapkan insiden tragis seperti ini dapat dihindari, dan keselamatan serta kesejahteraan masyarakat dapat lebih terjamin," paparnya.

Ada empat korban yang tertimbun akibat longsor tersebut, dengan tiga di antaranya masih belum ditemukan. Korban yang berhasil dievakuasi adalah Kusnadi, sedangkan tiga korban lainnya, yaitu Junaidi, Dwi, dan Rohim, masih dalam pencarian.

"Pada jam 4 sore kemarin, satu orang bernama Kusnadi sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dan sudah dimakamkan," katanya.

Pj. Bupati Lumajang menjelaskan bahwa proses evakuasi dan pencarian korban dilakukan oleh Tim SAR BPBD Lumajang dengan menggunakan alat berat. Meskipun upaya penyelamatan telah dilakukan, , baru satu korban yang berhasil dievakuasi. Proses evakuasi dan pencarian korban akan dilanjutkan pada hari berikutnya.

Tindakan Pj. Bupati Lumajang yang menekankan keselamatan jiwa dalam proses evakuasi tersebut mencerminkan komitmen pemerintah daerah dalam menangani tragedi ini dengan cepat dan tanggap, sambil memastikan keamanan dan kesejahteraan para tim penyelamat

2 dari 3 halaman

Keselamatan Jiwa Jadi Prioritas

Pj. Bupati Lumajang Indah Wahyuni menegaskan bahwa keselamatan jiwa menjadi prioritas utama dalam proses evakuasi dan pencarian korban.

Yuyun sapaan akrabnya menyampaikan bahwa proses evakuasi dan pencarian korban kembali dilanjutkan hari ini, dimulai pukul 7 pagi tadi. Ini dilakukan dengan memperhatikan kondisi cuaca dan memastikan keamanan tim penyelamat.

"Hari ini pencarian dan evakuasi dimulai pukul 7 pagi. Yang terpenting adalah keselamatan jiwa," ujar Yuyun Rabu (5/6/2024)

Lebih lanjut, disampaikan bahwa ada empat korban yang tertimbun akibat longsor tersebut, dengan tiga di antaranya masih belum ditemukan. Korban yang berhasil dievakuasi adalah Kusnadi, sedangkan tiga korban lainnya, yaitu Junaidi, Dwi, dan Rohim, masih dalam pencarian.

3 dari 3 halaman

Satu Korban Ditemukan Tewas

Tim SAR gabungan menemukan satu korban penambang pasir yang tertimbun longsor di Daerah Aliran Sungai (DAS) Gunung Semeru, Desa Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

"Korban yang ditemukan bernama Kusnadi (40), warga Desa/Kecamatan Pronojiwo yang merupakan sopir truk. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Yudi Cahyono, Selasa (4/6/2024).

Menurutnya sebuah tebing sungai di aliran lahar Gunung Semeru yang berada di Dusun Supit, Desa Pronojiwo longsor bagian sisi timur, sehingga material longsoran mengarah ke barat dan kebetulan ada para penambang pasir lokal di sana, sehingga tertimbun.

"Kami juga mengklarifikasi bahwa yang longsor bukan kawasan penambangan pasir, namun tebing sungai dan kebetulan korban yang tertimbun adalah penambang lokal yang saat itu bekerja," tuturnya.

Ia menjelaskan Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban yang tertimbun longsor dengan menggunakan beberapa alat berat milik penambang pasir yang berada di bawah untuk mempercepat proses evakuasi korban.