Sukses

Jelang Idul Adha, 17 Petugas Disnakan Situbondo Cek Kesehatan Hewan Kurban

Belasan petugas kesehatan hewan yang tersebar di 17 kecamatan itu mulai memeriksa kesehatan hewan kurban di pasar hewan maupun di lapak-lapak pedagang daging sapi.

Liputan6.com, Situbondo - Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Situbondo Jawa Timur menurunkan sebanyak 17 orang petugas kesehatan hewan untuk pengecekan dan pemeriksaan kesehatan hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah.

"Kami telah menerjunkan belasan petugas kesehatan hewan untuk memastikan kesehatan hewan kurban di pasar hewan dan lapak pedagang daging sapi," kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Situbondo Akhmad Junaidi di Situbondo, Jawa Timur, Kamis (6/6/2024).

Belasan petugas kesehatan hewan yang tersebar di 17 kecamatan itu mulai memeriksa kesehatan hewan kurban di pasar hewan maupun di lapak-lapak pedagang daging sapi.

Junaidi mengemukakan, hewan ternak sapi maupun kambing dan domba yang akan dijadikan hewan kurban itu harus dipastikan kondisi kesehatannya karena berhubungan dengan layak dan tidaknya dikonsumsi.

"Di Situbondo ada 17 kecamatan, jadi setiap kecamatan ada seorang petugas kesehatan yang akan memantau dan memeriksa kondisi hewan kurban," ujarnya.

Selain memeriksa kesehatan hewan kurban di desa-desa, lanjut ia, petugas dari Dinas Peternakan dan Perikanan setempat juga rutin memeriksa kesehatan hewan ternak di Pasar Hewan Sabtoan, Desa Sumberkolak, Kecamatan Situbondo.

"Kalau pemeriksaan kesehatan hewan di pasar hewan rutin kami lakukan, yakni di Pasar Hewan Sabtoan, karena pasar hewan tersebut terbesar di Situbondo," kata Junaidi.

 

2 dari 2 halaman

Lumbung Ternak Jawa Timur

Mengenai stok hewan kurban khususnya sapi, Junaidi menjamin aman karena Kabupaten Situbondo merupakan salah satu lumbung ternak di Jawa Timur.

"Populasi ternak sapi di Situbondo sampai dengan akhir 2023 mencapai 168.552 ekor dan ratusan ribu ekor kambing dan domba," katanya.

Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat awal Zulhijjah 1445 H pada 7 Juni 2024.

Hal itu akan diawali dengan pemantauan hilal (rukyatulhilal) yang juga digelar pada hari yang sama, 29 Zulkaidah 1445 H. Pemantauan hilal akan dilakukan di 114 titik yang tersebar di seluruh Indonesia.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Adib mengatakan, semua sistem hisab sepakat bahwa ijtimak menjelang Zulhijah 1445 H jatuh pada 6 Juni 2024 M, bertepatan 29 Zulkaidah 1445 H sekitar pukul 19:37 WIB.

"Pelaksanaan pemantauan hilal dilakukan di 114 titik lokasi di seluruh Indonesia. Pelaksanaan tersebut akan dilakukan Kanwil Kementerian Agama dan Kemenag Kabupaten/Kota, bekerja sama dengan Pengadilan Agama dan Ormas Islam, serta instansi lain setempat," ujar Adib, Senin (3/6/2024).