Liputan6.com, Surabaya - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya, Jawa Timur merayakan Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah dengan membagikan paket daging kurban kepada warga non-Muslim di wilayah setempat.
Ketua PCNU Kota Surabaya Masduki Toha mengatakan pembagian paket daging kurban ini sudah mendapatkan restu dari para kiai di organisasi keagamaan tersebut.
Baca Juga
"Makanya kami undang teman-teman dari non-Muslim untuk menyaksikan kebersamaan ini, bahwa kurban ini sebagian dari bersama-sama untuk kepentingan umat," kata Masduki dalam keterangannya di Surabaya, Selasa (18/6/2024).
Advertisement
Paket daging kurban itu berasal dari 10 sapi yang beberapa diantaranya dititipkan ke PCNU untuk disembelih di PD Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Surabaya.
"Untuk yang kurban ini kami bagikan kepada yang Muslim dan non-Muslim," ungkapnya.
Sementara, Ketua I Persekutuan Gereja di Indonesia Wilayah (PGIW) Jawa Timur Pendeta Andri Purnawan menyatakan momentum Idul Adha ini sebagai menjadi sarana untuk mempersatukan seluruh umat manusia.
"Kami juga berpartisipasi berkontribusi karena memang Indonesia ini mesti dirawat dalam kerukunan dengan saling berbagi dan solidaritas," ucap dia.
Pemkot Surabaya Salurkan 90 Hewan Kurban
Pemkot Surabaya menyalurkan 90 hewan kurban Idul Adha, yang terdiri dari 70 sapi dan 30 kambing ke masjid, pondok pesantren, dan panti asuhan di wilayah setempat.
"Kami mendapatkan permintaan dan kemudian hewan kurbannya disalurkan sesuai dan disampaikan ke sana, kami berikan semua hewannya," ujar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Senin (17/6/2024).
 Eri berharap Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah mampu memperkuat jiwa sosial masyarakat setempat supaya bisa bersama-sama mengatasi persoalan kemiskinan.
"Saya mengharapkan pada Idul Adha ini, seluruh warga Surabaya, jiwa sosialnya meningkat yang dibarengi keikhlasan untuk saling berbagi," katanya.
Eri menyebut jiwa sosial tersebut seperti yang telah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS. Nilai itu harus terus digenggam sebagai pengingat bahwa seorang manusia saling terikat antara satu dan lainnya.
Salah satu implementasinya adalah dengan membentuk Kampung Madani. Melalui langkah itu diharapkan jiwa sosial masyarakat terus tumbuh.
"Permasalahan setiap perkampungan di Kota Surabaya bisa terselesaikan dengan rasa sosial, sesuai yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim," ujarnya.
Advertisement