Sukses

Pengamat: Tokoh Muda Nahdliyin Punya Kans Besar di Pilkada Jatim 2024

Munculnya kader muda NU ini juga secara umum dibarengi dengan kualitas yang mumpuni dan juga logistik yang cukup. Baik itu mereka yang petahana mau pun penantang.

Liputan6.com, Surabaya - Direktur Eksekutif Republic Research Lasiono mengungkapkan kader muda nahdliyin banyak tampil dalam pilkada di 38 Kabupaten/Kota di Jatim. Menurutnya, hal itu lumrah karena Jawa Timur merupakan basis nahdliyin.

"Kalau di pilgub jelas ada Mas Emil Elestianto Dardak yang berpeluang maju kembali bersama Bu Khofifah. Beliau salah satu diantara kader muda nahdliyin yang punya peluang berkompetisi dalam pilkada," kata pria yang akrab disapa Lasio itu, Rabu (19/6/2024).

Mantan jurnalis senior ini mengungkapkan, munculnya kader muda NU ini juga secara umum dibarengi dengan kualitas yang mumpuni dan juga logistik yang cukup. Baik itu mereka yang petahana mau pun penantang.

Alumnus Pascasarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) tersebut menilai, munculnya anak-anak muda NU yang bertarung dalam kontestasi pilkada di Jatim menunjukkan keberhasilan kaderisasi di lingkungan NU.

"Generasi muda NU yang akan berkompetisi di pilkada ini banyak berpotensi terpilih. Mereka tersebar di sejumlah partai dan lintas profesi. Banyak juga yang berlatar belakang pesantren," ujar Lasio.

Ketua Umum Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN), Muhammad Didi Rosadi menyambut baik banyaknya tokoh muda berlatar belakang nahdliyin yang namanya masuk dalam kandidat calon kepala daerah di Jatim.

Ia mengatakan, selama ini FJN sebagai perkumpulan Jurnalis Nahdliyin konsisten memberikan support tokoh-tokoh muda NU, diantaranya lewat apresiasi Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif yang rutin dilaksanakan setiap tahun.

2 dari 2 halaman

Sejumlah Nama di Daerah

Diday melanjutkan, ada sejumlah nama yang punya kans maju dan terpilih dalam pilkada di Jawa Timur. Diantaranya, Eri Cahyadi (Surabaya), Achmad Amir Aslichin, MS. Umam, Adam Rusydi (Sidoarjo). Kemudian Gus Yani, dr. Alif, Ufiq Zuroida, Thoriq Majiddanor (Gresik).

Berikutnya, Mas Dion, Mufti Anam (Kabupaten Pasuruan), Gus Ayik, Gus Hilmy (Kota Pasuruan), Gus Iwan, Yusuf Sugiarto (Lamongan), Zulfahmy Wahab (Bojonegoro), Gus Abid Umar (Kota Kediri), Gus Barra, Ning Ikfina (Kab Mojokerto). Moh Ali Kuncoro, Ning Ita (Kota Mojokerto), Fairouz Huda (Kota Malang), Ra Nasih, Ra Hasani, Mahfud (Bangkalan), Gus dr. Haris (Kab Probolinggo), Gus Fawait (Jember).

"Saya kira masih banyak nama lainnya yang tersebar di kabupaten/kota di Jawa Timur," pungkasnya.